Waspada Bahaya Kemasan Plastik Bagi Kesehatan

AZ'ZAHRO MAHABBATUR ROBBANI UINJKT
Mahahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
10 Desember 2022 23:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AZ'ZAHRO MAHABBATUR ROBBANI UINJKT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kemasan Plastik. Sumber Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Kemasan Plastik. Sumber Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Apakah kalian tahu wadah atau kemasan makanan seperti apa yang paling populer sekarang? Jawabannya adalah plastik! Contohnya, jika kalian membeli bakso di kaki lima untuk dibawa pulang, pasti akan dibungkus dengan plastik. Beli nasi rendang lengkap dengan daun singkong dan sambal hijau di restoran Padang, memang memakai bungkus kertas, tetapi kalian harus tahu kertas coklat itu juga sudah dilapisi plastik. Beli ayam goreng balut tepung lengkap dengan nasinya di restoran cepat saji di mal megah, juga pakai plastik styrofoam.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali manfaat dan kelebihan plastik untuk kehidupan, yaitu sebagai wadah makanan dan minuman yang mudah didapat dan fleksibel penggunaannya. Selain mudah didapat, plastik juga beraneka bentuk dan warna yang menarik serta tidak mudah pecah (tahan lama). Plastik dan styrofoam menjadi andalan pedagang makanan siap saji karena relatif murah, mudah didapat, tidak korosif, beban ringan, dan kuat.
Selanjutnya, apakah kalian tahu bahwasanya penggunaan plastik berbahaya bagi kesehatan? Khususnya pada janin dan anak? Bahaya plastik ini dikarenakan plastik mengandung zat tambahan berupa plasticizers. Zat tambahan ini dapat berpindah ke dalam makanan dan minuman yang dikemas, apalagi dalam keadaan panas dan berminyak.
Zat plasticizers adalah bahan yang tidak dapat menguap dan penambahan plasticizers diperlukan untuk mengatasi sifat rapuh plastik yang disebabkan oleh kekuatan ikatan yang ekstensif. Plasticizers, merupakan bahan berbahaya bagi kesehatan bila mencemari makanan. Karena warna pigmen tersebut akan berpindah ke makanan yang dikemas, untuk itu sering dijumpai perubahan warna plastik dalam jangka waktu tertentu. Bukan hanya itu, plastik yang tidak berwarna, juga harus diwaspadai karena semakin jernih, bening, dan bersih maka akan semakin banyak plasticizers yang ditambahkan dan semakin berisiko terhadap kesehatan.
ADVERTISEMENT
Bahaya yang ada pada plastik antara lain dapat menyebabkan pigmentasi pada kulit, benjolan, gangguan pada perut, pada wanita hamil akan menyebabkan kematian bayi, dan bayi lahir cacat. Apabila plastik dibakar maka akan menghasilkan bau yang berasal dari bahan kimia dioksin, yaitu berbau khas dan keras. Dioksin adalah suatu zat beracun dan merupakan penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang.
Bahaya pada plastik dapat kita hindari dengan cara selalu memakai piring atau tempat bekal makan dan selalu membawa botol minum kemanapun, bersikap benar dalam menggunakan plastik sebagai wadah makanan dan minuman, tidak mengemas makanan panas atau berminyak, melainkan menggunakan alternatif secara alami seperti daun pisang atau memakai bahan kaleng (stainless). Mengurangi pemakaian plastik terutama kepada para pedagang makanan atau minuman yang banyak menyumbang sampah plastik. Diperlukan alternatif pengganti seperti memakai bahan yang juga plastik tetapi lebih ramah lingkungan yaitu plastic dengan label polietilen, yaitu bahan-bahan plastik dengan label 3R : recycle, reuse, and reduce.
ADVERTISEMENT
Yuk kita kurangi penggunaan plastik dalam kehidupan kita agar tubuh kita tetap sehat!