Konten dari Pengguna

Upaya FMIPA UI Tingkatkan Resiliensi Masyarakat Desa Tanjung dengan Pemetaan

azzikri
Mahasiswa Geografi - Universitas Indonesia
10 Oktober 2024 14:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari azzikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim GEOFLORIDO bersama Dinas PUPR Kota Sungai Penuh
zoom-in-whitePerbesar
Tim GEOFLORIDO bersama Dinas PUPR Kota Sungai Penuh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Tanjung, Kota Sungai Penuh - Pada tanggal 31 Juli 2024 hingga 12 Agustus 2024, enam mahasiswa FMIPA UI yang tergabung dalam tim sosialisasi dan pemetaan wilayah rawan banjir di Desa Tanjung, Hamparan Rawang atau yang dikenal dengan GEOFLORIDO (Geography for Flood Risk Reduction) telah melaksanakan kegiatan program kepedulian masyarakat yang didanai penuh oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia. Bekerja sama dengan dinas PUPR Kota Sungai Penuh, program ini berfokus pada pemberian edukasi dan pemetaan partisipatif, serta bertujuan untuk meningkatkan resiliensi masyarakat di Desa Tanjung, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, terhadap bencana banjir.
ADVERTISEMENT
Rasa inisiatif yang tinggi untuk mengabdi pada daerah asal mahasiswa ini, muncul dari analisis dan persepsi diri masing-masing mahasiswa terhadap permasalahan-permasalahan yang sering menimpa masyarakat di Desa Tanjung. Permasalahan tersebut diantaranya adalah intensitas bencana banjir yang tinggi bahkan terjadi setiap tahunnya, mengakibatkan dampak besar terjadi dan menimpa 36.886 jiwa warga Desa Tanjung. Kerugian yang ditimbulkan oleh bencana ini mencapai hampir 1 milyar rupiah dengan potensi kerusakan lahan sebesar 2.617,317 ha. Hal ini tentunya sangat berdampak pada perekonomian warga Desa Tanjung yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Warga Desa Tanjung yang kesehariannya bergantung pada lahan dan memiliki keterbatasan pengetahuan terkait kebencanaan ini memiliki kerentanan yang besar terhadap dampak bencana banjir.
Dalam upaya merespon permasalahan tersebut, tim kepedulian masyarakat GEOFLORIDO menyelenggarakan beberapa langkah intervensi. Langkah-langkah intervensi tersebut antara lain adalah sosialisasi edukasi terkait bencana banjir, penerbangan drone dan pemetaan skala detail, serta monitoring dan evaluasi implementasi program GEOFLORIDO untuk memastikan keberlanjutan program.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Drone dan Pemetaan Skala Detail dalam Analisis Risiko Bencana Banjir
Peta hasil genangan banjir Desa Tanjung
Upaya meningkatkan resiliensi masyarakat Desa Tanjung diawali dengan kegiatan pengamatan dan survei langsung daerah terdampak banjir. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2024 ini terdiri atas beberapa agenda berupa pengukuran ketinggian sisa banjir dan pengambilan data spasial dengan memanfaatkan teknologi drone. Pengambilan data spasial ini merupakan bagian dari upaya untuk memetakan wilayah genangan banjir di Desa Tanjung. Data yang
diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan model tertentu, sehingga dihasilkan perhitungan estimasi debit saat banjir. Hasil tersebut kemudian digunakan sebagai acuan model genangan banjir. Selain itu, juga dilakukan dokumentasi kerusakan pada infrastruktur jalan, jembatan, dan rumah warga. Dari hasil pengamatan dan survei yang telah dilakukan, didapatkan bahwa Desa Tanjung merupakan desa yang terletak diantara pertemuan antara dua sungai yang berdampingan dengan Sungai Batang Merao.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi dan Edukasi: Presentasi Peta Pemodelan Wilayah Genangan Banjir
Foto bersama masyarakat setempat dan perangkat Desa Tanjung dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi penyerahan peta pemodelan genangan bencana banjir di Desa Tanjung
Kegiatan sosialisasi dan edukasi pada senin, 12 Agustus 2024, dari pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB, dilaksanakan bersama masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah Desa Tanjung. Agenda utama pada sosialisasi ini adalah pemberian edukasi mengenai langkah-langkah mitigasi yang dapat diterapkan untuk mengurangi risiko banjir di Desa Tanjung. Hasil dari peta pemodelan wilayah genangan banjir juga dipresentasikan pada kegiatan ini.. Antusiasme masyarakat Desa Tanjung yang cukup tinggi terhadap acara ini, terlihat dengan keaktifan mereka dalam memberi masukan dan pertanyaan. Acara ditutup dengan penyerahan piagam dan sertifikat kepada pemerintah Desa Tanjung sebagai tanda terima kasih atas kesediaan dan kerjasama warga serta pemerintah setempat dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
ADVERTISEMENT
Monitoring serta Evaluasi untuk keberlanjutan Program
Hasil dari kegiatan sosialisasi dan edukasi yang telah diberikan di Desa Tanjung menunjukkan adanya kesepakatan antara masyarakat dan pemerintah daerah setempat, termasuk Kepala Desa, bahwa peta hasil penelitian yang dipresentasikan dapat dijadikan acuan dalam pembangunan desa ke depannya. Pemodelan genangan banjir yang disajikan dalam peta tersebut sesuai dengan kondisi sebenarnya, terutama saat terjadi hujan besar, yang mengindikasikan potensi banjir tinggi di wilayah Desa Tanjung.
Kondisi jembatan di Sungai Batang Merao yang rusak akibat banjir
ADVERTISEMENT
Pemetaan genangan banjir oleh tim GEOFLORIDO dianggap sebagai terobosan baru bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Peta tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman untuk program pembangunan yang berkelanjutan serta mitigasi bencana banjir. Masyarakat juga mengungkapkan bahwa selain intensitas hujan yang tinggi, tambang galian C di hulu Sungai Batang Merao menyebabkan sedimentasi yang menumpuk di hilir, memperburuk risiko banjir. Maka dari itu, masyarakat setempat berharap, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, tim GEOFLORIDO dapat menjadi penghubung antara masyarakat dengan dinas PUPR.