Tokoh Filsafat: Jerry Fodor dan Pemikirannya “The Language of Thought”

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
19 November 2020 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jerry Alan Fodor, Filsuf Amerika (Foto: Wikimedia Commons by Pedro Alcover)
zoom-in-whitePerbesar
Jerry Alan Fodor, Filsuf Amerika (Foto: Wikimedia Commons by Pedro Alcover)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengenali Tokoh Filsafat: Jerry Fodor
Siapakah Jerry Fodor?
Jerry Alan Fodor atau yang biasa dikenal dengan Jerry Fodor ini lahir pada 22 April 1935 di New York dan meninggal pada 29 November 2017. Fodor merupakan anak dari Andrew Fodor seorang peneliti bakteriologi. Ia tumbuh dan dibesarkan di Queens. Setelah kelulusannya dari Hills High School ia melanjutkan studinya ke Columbia University untuk mempelajari filsafat. Lalu ia melanjutkan studi dan mendapatkan gelar profesornya di Princeton University pada tahun 1960.
ADVERTISEMENT
Jerry Fodor sendiri merupakan salah satu filsuf penting di abad ke-20 hingga awal abad ke-21. Terkenal akan argumen argumennya yang kritis, Fodor memberikan banyak pengaruh dalam dunia literatur lewat karyanya mengenai filosofi pikiran sejak tahun 1960-an. Selain itu, Fodor juga memberikan banyak pengaruh dalam berkembangnya ilmu pengetahuan kognitif.
Karir Jerry Fodor
Semasa Jerry Fodor menempuh pendidikannya untuk mendapatkan gelar profesor, ia memulai karirnya dalam bidang akademik. Pada tahun 1959, ia memulai karirnya sebagai instruktur di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kemudian pada tahun 1961, ia mulai menjadi asisten profesor. Kemudian pada tahun 1988 karirnya dalam bidang akademi mulai berkembang ia menjadi seorang profesor filosofi dan ilmu kognitif di Rutgers University. Ia menjadi profesor di universitas tersebut hingga masa pensiunnya yaitu pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Karirnya dalam bidang literatur ia mulai pada tahun 1961 melalui artikel pertamanya yang dipublikasikan dalam jurnal filosofi. Judul artikel pertamanya adalah “What Do You Mean”. Lalu, di tahun 1970 ia mulai mengembangkan karirnya dalam bidang literatur. Bersama dengan rekan rekannya ia mulai menghasilkan buku yang menggali bidang psikolinguistik. Bagaimanapun sejak karya pertamanya Fodor telah menghasilkan banyak buku yang argumen argumennya memberikan pengaruh dalam ilmu kognitif.
Karya Populer Jerry Fodor
Jerry Fodor telah menghasilkan banyak karya melalui buku buku yang ia tulis. Fodor sendiri telah menghasilkan karya sebanyak 19 buku. Dari 19 buku yang ia tulis, ada beberapa bukunya yang cukup populer diantaranya adalah The Language of Thought, What Darwin Got Wrong, The Modularity of Mind, dan Psychology of Language. Namun, diantara keempat buku karya Fodor yang populer dan paling banyak dikenal orang adalah The Language of Thought dan The Modularity of Mind.
ADVERTISEMENT
Karya Fodor yang berjudul The Language of Thought ini adalah karya yang menempatkan Fodor dalam peta filosofis. Lewat karyanya ini Fodor menyampaikan beberapa argumennya untuk realisme tentang mental. Dalam buku ini Fodor menyajikan argumen komprehensif pertamanya untuk teori pemikiran representasional (Representational Theory of Mind). Teori tersebut adalah teori yang ia pertahankan sepanjang karirnya.
Sedangkan dalam karyanya yang berjudul The Modularity of Mind, Fodor membahas tentang pikiran manusia. Dalam karyanya ini Fodor memiliki pendapat bahwa pikiran manusia sebenarnya tidak terdiri dari sistem kesatuan yang seringkali diduga oleh kebanyakan orang. Ia berpendapat bahwa sebenarnya pikiran manusia terdiri dari satu set subsistem bawaan, terkotak kotak dan dibagi berdasarkan tujuannya yaitu untuk kemampuan bahasa, musik, matematika, dan lain lain. Kemudian, bagian ini beroperasi dengan menggunakan algoritma abstrak sama seperti cara kerja komputer.
ADVERTISEMENT
“Language of Thought “menurut Jerry Fodor
Setelah mengenal Jerry Fodor secara lebih dalam, kali ini mari kita pelajari salah satu argumen Jerry Fodor yang begitu terkenal yaitu Language of Thought (Bahasa Pemikiran). Argumennya ini juga memberikan dampak yang begitu besar dalam ilmu kognitif dan kebahasaan.
Language of Thought Hypothesis (Bahasa Hipotesis Pemikiran)
The Language of Thought Hypothesis (Bahasa Hipotesis Pemikiran) dikenalkan oleh Jerry Fodor pada tahun 1975 lewat karyanya yang berjudul The Language of Thought. Argumennya ini ia elaborasikan dan ia pertahankan lewat karya karyanya selanjutnya.
The Language of Thought Hypothesis merupakan sebuah hipotesis tentang bahasa pemikiran dari sudut pandang ilmu linguistik, filsafat pikiran, dan ilmu kognitif. Argumen ini menggambarkan sifat pikiran yang seperti memiliki bahasa atau struktur komposisi yang biasa dikenal sebagai “mentalese.” Pada pandangan ini, konsep sederhana digabungkan secara sistematis (mirip dengan aturan tata bahasa) untuk membangun pemikiran. Teori tersebut menyatakan bahwa pemikiran memiliki sifat yang sama seperti bahasa yang memiliki sintaksis.
ADVERTISEMENT
Begitu banyak yang mendukung argumen ini, argumennya dianggap sebagai satu satunya argumen dengan penjelasan terbaik atas bahasa pemikiran manusia. Mereka menganggap bahwa fitur fitur dari kognisi manusia seperti produktivitas, sistematis, dan koherensi inferensial yang dijelaskan dalam LOTH, paling dijelaskan secara baik jika memang LOTH benar adanya.
Meski banyak yang mendukung argumen ini tak sedikit juga yang menentangnya. Mereka yang menentang argumen adalah orang orang yang mempercayai bahwa pikiran dibentuk oleh jaringan konektivitas, serta orang orang yang menganggap bahwa pikiran terbentuk seperti peta konsep atau gambar.