Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Self-Care untuk Menjaga Kesehatan Mental Di Kesibukan Kuliah
17 Oktober 2024 21:04 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ericha Angi Rantelili tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perguruan tinggi sering digambarkan sebagai masa kegembiraan, petualangan, dan penemuan jati diri. Namun, di balik gambaran ideal tersebut, banyak siswa menghadapi tantangan besar yang dapat berdampak besar pada kesehatan mental mereka. Menurut survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2018, sekitar 6,1% pelajar Indonesia menderita gangguan emosi dan mental. Angka tersebut menunjukkan betapa pentingnya perawatan diri dan perhatian terhadap kesehatan mental bagi pelajar. Perawatan diri dan perawatan diri lebih dari sekedar memanjakan dan menenangkan diri. Merupakan kebiasaan sadar untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Saat siswa menghadapi tekanan akademis, ekspektasi masyarakat, dan ketidakpastian tentang masa depan mereka, perawatan diri menjadi bagian penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan.
1. Memahami Pentingnya Self-Care bagi Mahasiswa
ADVERTISEMENT
Memahami pentingnya perawatan diri bagi siswa Perawatan diri bukan sekedar tren saat ini, namun merupakan kebutuhan mendasar, terutama bagi siswa yang menghadapi berbagai tantangan unik. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati et al. (2019) menunjukkan bahwa siswa yang rutin melakukan praktik perawatan diri memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak melakukan praktik perawatan diri.
a. Definisi dan Konsep Self-Care
Pengertian dan Konsep Perawatan Diri Perawatan diri dapat diartikan sebagai tindakan dan sikap yang dilakukan seseorang secara sadar untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Hal ini mencakup berbagai aktivitas, mulai dari memenuhi kebutuhan dasar seperti cukup tidur dan nutrisi yang sehat, hingga praktik yang lebih kompleks seperti meditasi dan terapi.
ADVERTISEMENT
b. Mengapa Self-Care Penting bagi Mahasiswa?
• Mengelola Stres: Perguruan tinggi seringkali menimbulkan stres. Perawatan diri dapat membantu siswa mengatasi stres ini secara efektif.
• Peningkatan Produktivitas: Ketika siswa memperhatikan kesehatannya, mereka cenderung lebih fokus dan produktif dalam belajar.
• Mencegah Kelelahan: Praktik perawatan diri yang konsisten dapat membantu mencegah kelelahan mental dan emosional yang umum terjadi pada siswa.
• Mengembangkan Kebiasaan Sehat: Memulai praktik perawatandiri saat masih kuliah dapat menghasilkan kebiasaan positif seumur hidup.
• Meningkatkan kesehatan mental Anda: Perawatan diri berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi risiko depresi dan kecemasan.
2. Strategi Self-Care untuk Mahasiswa
Karena kami menyadari pentingnya perawatan diri dan dampak negatif dari stres kampus, berikut beberapa strategi praktis yang dapat digunakan siswa.
ADVERTISEMENT
a. Manajemen Waktu yang Efektif
• Teknik Pomodoro: Metode ini melibatkan fokus selama 25 menit dan kemudian istirahat 5 menit. Penelitian Hidayat (2020) menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan teknik ini meningkatkan produktivitasnya sebesar 30%.
• Gunakan aplikasi manajemen waktu: Aplikasi seperti Trello dan Todoist dapat membantu siswa mengatur tugas dan tenggat waktu dengan lebih efektif.
• Prioritas: Gunakan Matriks Eisenhower untuk membedakan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya.
b. Praktik Mindfulness dan Meditasi
• Meditasi Harian: Mulailah dengan meditasi 5 hingga 10 menit setiap hari. Sebuah studi yang dilakukan oleh Widodo dan Pratiwi (2021) menemukan bahwa siswa yang melakukan meditasi secara teratur mengalami penurunan tingkat stres sebesar 40%.
• Aplikasi Mindfulness: Gunakan aplikasi seperti Headspace dan Calm untuk meditasi terpandu dan latihan pernapasan.
ADVERTISEMENT
• Berjalan dengan Penuh Perhatian: Berlatihlah berjalan dengan penuh kesadaran di kampus atau di taman terdekat.
c. Menjaga Kesehatan Fisik
• Olahraga Rutin: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Olahraga terbukti meningkatkan mood dan mengurangi stres.
• Makan Sehat: Makan makanan seimbang dan bergizi. Hindari asupan kafein berlebihan dan makanan cepat saji.
• Tidur yang cukup: Usahakan tidur 7 hingga 9 jam setiap malam. Tidur yang baik sangat penting untuk fungsi kognitif dan kesehatan mental.
d. Membangun Koneksi Sosial
• Bergabung dengan Klub atau Organisasi: Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu Anda membangun jaringan dukungan sosial.
• Komunikasi Terbuka: Jaga komunikasi dengan teman, keluarga, atau konselor kampus tentang perasaan dan tantangan Anda.
ADVERTISEMENT
• Batasan Media Sosial: Kurangi penggunaan media sosial berlebihan yang dapat menimbulkan perbandingan sosial yang tidak sehat.
e. Praktik Refleksi Diri
• Menulis buku harian: Tulislah buku harian setiap hari untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Penelitian Rahmawati (2022) menunjukkan bahwa latihan diari dapat menurunkan gejala kecemasan pada siswa sebesar 25%.
• Penetapan Sasaran: Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dan evaluasi secara berkala.
• Latihan Syukur: Untuk meningkatkan sikap positif Anda, tuliskan tiga hal yang Anda syukuri setiap hari.
f. Mencari Bantuan Profesional
• Saran Kampus: Manfaatkan Layanan Nasihat Kampus. Jika Anda merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
• Terapi Online: Jika Anda memiliki jadwal sibuk, pertimbangkan untuk menggunakan layanan konseling online.
ADVERTISEMENT
• Kelompok Pendukung: Bergabunglah dengan kelompok dukungan untuk siswa dengan tantangan serupa.
3. Mengatasi Hambatan dalam Praktik Self-Care Perawatan diri sangatlah penting, namun banyak siswa menghadapi hambatan dalam mempraktikkannya. Kegagalan umum meliputi:
a. Rasa Bersalah Banyak mahasiswa yang merasa bersalah karena menganggap meluangkan waktu untuk perawatan diri adalah “buang-buang waktu”. Penting untuk dipahami bahwa perawatan diri adalah investasi dalam produktivitas dan kesejahteraan jangka panjang Anda.
b. Keterbatasan Waktu Dengan padatnya jadwal, seringkali siswa merasa tidak punya waktu untuk mengurus diri sendiri. Solusinya adalah dengan memasukkan kebiasaan perawatan diri ke dalam kehidupan sehari-hari Anda, seperti melakukan meditasi singkat dalam perjalanan ke kampus.
c. Kurangnya Pengetahuan
Banyak siswa yang tidak mengetahui cara memulai praktik perawatan diri. Pendidikan perawatan diri dan lokakarya di kampus dapat membantu mengatasi masalah ini.
ADVERTISEMENT
d. Stigma Kesehatan mental dan pencarian bantuan masih mendapat stigma. Kampanye kesadaran dan normalisasi diskusi tentang kesehatan mental di kampus dapat membantu mengurangi stigma ini.
Perawatan diri bukanlah suatu kemewahan, melainkan kebutuhan dasar bagi pelajar masa kini. Ketika tekanan akademis, sosial, dan pribadi menjadi semakin kompleks, kemampuan menjaga kesehatan mental merupakan keterampilan penting yang harus dipupuk sejak dini. Dengan menerapkan strategi perawatan diri secara konsisten, mahasiswa tidak hanya dapat mengatasi tantangan kuliah, namun juga tumbuh dan mencapai potensi maksimal mereka. Penting untuk diingat bahwa perawatan diri adalah perjalanan pribadi dan setiap siswa harus menemukan pendekatan yang paling sesuai untuk mereka. Dengan dukungan kelembagaan, kesadaran masyarakat, dan keterlibatan individu, kita dapat menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya meningkatkan kinerja akademik tetapi juga memprioritaskan kesejahteraan siswa kita secara keseluruhan. Pada akhirnya, berinvestasi dalam perawatan diri selama kuliah akan menciptakan generasi profesional yang tidak hanya mampu secara akademis, namun juga tangguh secara mental dan emosional serta berwawasan luas.
ADVERTISEMENT