Konten dari Pengguna

Bahaya Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter

20 Oktober 2024 2:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maqfira Muslimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-memegang-medis-pengobatan-4046996/
Antibiotik merupakan jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri. Biasanya, jika infeksi yang terjadi masih dalam kategori ringan, dokter tidak perlu meresepkan obat antibiotik. Sementara untuk kasus infeksi bakteri yang sudah parah, dokter baru akan meresepkan penggunaan obat antibiotik. Kondisi lain yang membutuhkan obat antibiotik, yaitu orang-orang dengan kondisi imun tubuh yang lemah, contohnya seperti pengidap HIV atau kanker.
ADVERTISEMENT
Hal yang perlu ditegaskan, antibiotik harus dikonsumsi berdasarkan resep dan anjuran dokter. Sebab, obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping bila digunakan secara sembarangan.
Dampak Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter
Supaya obat ini bisa bekerja lebih aman dan efektif, tentu ada pertimbangan dari dokter sebelum meresepkannya. Contohnya, kondisi medis pengidap, jenis antibiotik yang hendak diresepkan, jenis bakteri yang menjadi penyebab infeksi, hingga dosis dan durasi konsumsinya.
Antibiotik telah menjadi salah satu penemuan paling penting dalam dunia medis, mampu menyelamatkan jutaan nyawa sejak ditemukan. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul tantangan baru: penggunaan antibiotik secara tidak tepat, terutama tanpa pengawasan medis. Fenomena ini menjadi masalah serius, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Setiap jenis antibiotik akan memicu terjadinya efek samping yang berbeda. Efeknya bisa ringan atau justru lebih parah. Menggunakan resep dokter pun tak akan menghindarkan kamu dari efek samping saat mengkonsumsi obat ini, apalagi jika kamu mengonsumsinya tanpa pertimbangan dari pakarnya. Mau tahu apa saja dampak bila obat ini digunakan secara asal?
• Mempengaruhi kerja otak
Antibiotik menjadi jenis obat yang memiliki efek keras, tetapi tetap efektif untuk menekan sekaligus mematikan bakteri yang menjadi penyebab munculnya penyakit.
Meski begitu, kamu tetap perlu tahu bahwa obat satu ini juga mempengaruhi kerja otak sebagai organ penting dalam tubuh. Sangat rentan terjadi depresi dan kecemasan berlebihan hanya dengan satu antibiotik.
• Risiko obesitas
Penggunaan obat antibiotik pada anak tak hanya berdampak pada kenaikan berat badan saja, tetapi ada juga ada efek yang bisa terjadi dalam jangka panjang. Kondisi ini lantas turut dihubungkan dengan masalah diabetes tipe 2. Pasalnya, seseorang dengan kondisi kegemukan atau obesitas memang memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2
ADVERTISEMENT
• Masalah kesehatan pada usus
Antibiotik memang efektif untuk membasmi bakteri. Namun, apabila obat ini dikonsumsi dengan dosis berlebihan, bakteri baik yang terdapat dalam tubuh pun akan ikut hilang.
Beberapa orang mendapati kondisi perut menjadi lebih baik setelah minum antibiotik. Meski begitu, ada pula yang mengalami gangguan perut setelah mengkonsumsinya.
Dalam beberapa kasus, konsumsi antibiotik berlebihan akan meningkatkan risiko terjadinya masalah pada usus, misalnya penyakit Crohn, iritasi pada pencernaan, dan kolitis ulseratif.
• Terjadi resistensi antibiotik
Terjadinya resistensi antibiotik atau kebal juga bisa terjadi saat kamu mengonsumsi antibiotik dalam dosis yang tidak sesuai dengan anjuran dokter. Jadi, pastikan kamu tidak mengkonsumsi obat ini tanpa resep ya. Dokter tentu lebih mengetahui jenis dan takaran obat sesuai dengan kondisimu.
ADVERTISEMENT
• Masking Gejala dan Risiko Kesalahan Diagnosis
Orang yang mengonsumsi antibiotik secara sembarangan tanpa pemeriksaan medis berisiko menutupi gejala penyakit sebenarnya. Antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri, namun sering kali digunakan untuk penyakit akibat virus seperti flu. Ini tidak hanya tidak efektif, tetapi juga membuat pasien merasa "baik-baik saja" sementara penyakitnya mungkin semakin parah. Hal ini berbahaya karena dapat menunda diagnosis dan perawatan yang tepat oleh tenaga medis.
• Efek Samping dan Reaksi Alergi
Setiap antibiotik memiliki efek samping potensial, mulai dari gangguan pencernaan, diare, hingga reaksi alergi serius seperti anafilaksis. Penggunaan tanpa pengawasan dokter membuat pasien tidak menyadari risiko-risiko tersebut. Selain itu, pemberian antibiotik yang tidak sesuai jenis infeksinya dapat menyebabkan kerusakan mikrobiota usus yang berperan penting dalam sistem imun.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Konsumsi antibiotik tanpa resep dokter bukan hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga mempercepat munculnya resistensi antibiotik. Perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah krisis kesehatan yang lebih luas. Bijaklah dalam menggunakan antibiotik – selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat apa pun. Kesehatan kita, dan masa depan generasi mendatang, bergantung pada kesadaran bersama akan pentingnya penggunaan antibiotik secara bertanggung jawab.
Antibiotik yang dikonsumsi tanpa resep dokter bukanlah masalah kecil. Perilaku ini tidak hanya menyebabkan efek samping, tetapi juga berkontribusi pada krisis kesehatan global berupa resistensi antibiotik. Dengan pemahaman dan tindakan yang tepat, kita bisa mencegah krisis ini agar tidak semakin memburuk dan menjaga keberlangsungan antibiotik sebagai senjata kuat melawan infeksi bakteri.
ADVERTISEMENT