Konten dari Pengguna

Menjaga Kesehatan Mental dengan Mengatasi Stres di Era Modern

Nurul Mu'minah Hamzah
Mahasiswi Prodi Administrasi Kesehatan Universitas Negeri Makassar
17 Oktober 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Mu'minah Hamzah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mental Health (Sumber: https://www.canva.com/design/DAGT0cy8iTI/oBoPQzrAJUvEvzyrY-xv3g/edit?utm_content=DAGT0cy8iTI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton)
zoom-in-whitePerbesar
Mental Health (Sumber: https://www.canva.com/design/DAGT0cy8iTI/oBoPQzrAJUvEvzyrY-xv3g/edit?utm_content=DAGT0cy8iTI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di zaman sekarang banyak orang – orang yang mengalami stres, terutama di kalangan remaja. Menurut Data Indeks Kesehatan Mental masyarakat Indonesia tahun 2023 ditemukan 9.162.886 kasus depresi dengan prevalensi 3,7 persen. Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bisa bertambah sampai lebih dari 3 juta jiwa yang kini sudah menyentuh total 278.16.661 jiwa. Kemungkinan angka penduduk depresi akan jauh lebih besar lagi. Sekitar 16 juta orang berusia 15 tahun ke atas, ditemukan kasus bunuh diri yang diawali gejala kecemasan dan depresi oleh pelakunya.
ADVERTISEMENT
Stres merupakan bentuk reaksi pertahanan diri ketika seseorang berada dalam situasi yang penuh tekanan. Stres sebenarnya merupakan bagian dari insting primitif manusia untuk menjaga seseorang tetap aman dan hidup. Sementara itu, cemas merupakan reaksi spesifik terhadap stres. Pertanda cemas yang paling sering dialami seseorang seperti sensasi perut mulas, kepala pening, jantung deg-degan, dan keringat dingin saat diliputi kekhawatiran sebelum berbicara di depan umum. Selain itu, kecemasan juga menimbulkan serangkaian gejala seperti sulit tidur, sulit berkonsentrasi, kelelahan, tegang otot, atau perasaan cepat marah.
Stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti:
Ilustrasi perempuan stres saat bekerja. Foto: David Gyung/Shutterstock
Stres adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Tekanan dari sekolah, kuliah, pekerjaan, keluarga, pertemanan, pasangan dan tuntutan sehari – hari lainnya, seringkali sulit untuk menghindari stres sepenuhnya. Namun, penting untuk diingat bahwa bagaimana kita menangani stres dapat berdampak besar pada kesejahteraan fisik dan mental kita. Di era modern ini, di mana tantangan terasa semakin kompleks, memiliki strategi yang efektif untuk mengelola stres sangatlah penting. Berikut adalah beberapa saran praktis untuk membantu Anda menghadapi stres dan cemas dengan lebih baik:
ADVERTISEMENT
Langkah pertama dalam mengelola stres adalah mengidentifikasi sumber-sumbernya atau pemicu stres. Apakah itu tekanan dari sekolah, kuliah, pekerjaan, keluarga, pertemanan, pasangan, atau bahkan stres internal seperti kecemasan dan ketakutan?
Seringkali stres datang dari rasa kewajiban yang terlalu banyak. Tetapkan prioritas untuk tugas-tugas dan belajarlah untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak penting. Batasi jumlah tugas yang diambil untuk mengurangi beban kerja yang berlebihan.
Luangkan waktu untuk melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau visualisasi dapat membantu mengurangi stres, menenangkan tubuh serta pikiran dan meningkatkan ketenangan batin.
Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Lakukan olahraga atau aktivitas fisik yang anda senangi, seperti berjalan-jalan, yoga, atau bersepeda, dan jadwalkan waktu untuk melakukannya secara teratur.
ADVERTISEMENT
Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Pastikan Anda mendapatkan 7-8 jam tidur setiap malam.
Konsumsi makanan bergizi seimbang dan hindari makanan olahan, gula berlebihan, dan kafein.
Mempunyai dukungan sosial yang kuat dapat membantu mengurangi tingkat stres. Luangkan waktu untuk terhubung dengan keluarga, teman, atau orang-orang terdekat lainnya secara teratur. Berbicaralah tentang perasaan Anda dan cari dukungan ketika Anda membutuhkannya.
Manajemen waktu yang efektif dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas. Gunakan teknik-teknik seperti membuat jadwal, mengatur batas waktu untuk tugas-tugas tertentu, dan menghindari prokrastinasi.
Hidup seimbang antara pekerjaan, waktu luang, dan perawatan diri sangat penting untuk mengelola stres dengan baik. Pastikan Anda menyisihkan waktu untuk hal-hal yang Anda nikmati di luar pekerjaan, seperti hobi, liburan, dan waktu bersama keluarga.
Ilustrasi perempuan stres Foto: dok.Shutterstock
Di era modern ini, banyak orang yang tidak bisa terlepas dari era digital. Dengan kemajuan teknologi, kita dapat terhubung kapan saja dan di mana saja, namun konektivitas yang tak terbatas ini justru sering membawa stres tambahan, baik itu tuntutan pekerjaan, Ekspektasi dari media sosial, atau perasaan kewalahan karena arus informasi yang tak henti – hentinya, semua faktor ini bisa memicu tekanan mental dan emosional. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara menghadapi tekanan hidup di era digital ini dengan bijaksana, misalnya:
ADVERTISEMENT
1. Batasi Waku Menggunakan Gadget
Tentukan berapa lama Anda akan menggunakan gadget setiap hari. Misalnya, batasi penggunaan media sosial menjadi satu atau dua jam sehari. Anda bisa menggunakan fitur pembatasan waktu yang disediakan oleh smartphone untuk membantu memonitor dan mengontrol waktu layar.
2. Jaga Keseimbangan Antara Kehidupan Online dan Offline
Temukan hobi atau aktivitas yang tidak melibatkan teknologi, seperti membaca buku, berkebun, atau berolahraga. Aktivitas ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari layar dan memberikan rasa kepuasan yang berbeda.
3. Jaga Hubungan Sosial di Dunia Nyata
Meski era digital menawarkan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, interaksi tatap muka masih sangat penting untuk kesejahteraan kita. Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman di dunia nyata bisa membantu meredakan tekanan hidup. Koneksi sosial yang nyata memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman, mencari dukungan, dan merasa lebih terhubung dengan lingkungan sekitar. Ini adalah cara yang baik untuk mengimbangi kesepian atau isolasi yang sering timbul dari gaya hidup digital.
ADVERTISEMENT
4. Batasi Informasi Yang Dikonsumsi
Batasi konsumsi informasi dengan cara memilih sumber berita yang tepercaya dan menghindari paparan berlebihan pada berita negatif atau informasi yang tidak relevan. Mengatur kapan dan bagaimana Anda mengakses informasi juga dapat membantu menjaga kesehatan mental.
5. Atur Notifikasi
Matikan notifikasi dari aplikasi yang tidak perlu sehingga Anda tidak terganggu setiap saat. Hanya biarkan notifikasi penting yang aktif, seperti panggilan telepon atau pesan dari keluarga. Alih-alih terus-menerus memeriksa media sosial, tetapkan jadwal tertentu untuk mengecek notifikasi. Misalnya, sekali di pagi hari dan sekali di malam hari.