Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Bawaslu Imbau PT Pos Tidak Distribusikan Tabloid Indonesia Barokah
4 Februari 2019 12:47 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Tulisan dari Tim Babelhits tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PANGKALPINANG, Babelhits.com -- Sebanyak 63 paket Tabloid Indonesia Barokah masuk ke Provinsi Bangka - Belitung melalui PT Pos Indonesia beberapa hari yang lalu. Rencananya Tabloid Indonesia Barokah yang masih dalam amplop ini, akan distribusikan ke sejumlah masjid dan pondok pesantren yang ada di Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal tersebut Ketua Badan Pengawas pemilu (Bawaslu) Bangka Belitung, Edi Irawan, mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi terkait keberadaan Tabloid Indonesia Barokah. Dari total 63 paket, sebanyak 41 paket berada di wilayah Kota Pangkalpinang. Sementara untuk Belitung ada 22 paket dan ada dua paket yang sudah didistribusikan.
"Semua masih dalam amplop, jadi berapa total persisnya kita tidak tahu. Tapi kalau melihat dua paket yang sudah distribusikan di Belitung, itu isi tabloid dalam amplopnya ada tiga eksemplar," ungkap Edi, Senin (04/02/2019) ketika di konfirmasi Babelhits.com.
Mesk begitu, Bawaslu Bangka Belitung tidak melakukan upaya untuk menarik Tabloid Indonesia Barokah ini. Edi beralasan pihaknya mengacu pada hasil investigasi yang dilakukan Bawaslu RI melalui Gakkumdu, yang menyatakan jika konten tabloid itu tidak mengandung unsur black campaign atau kampanye hitam serta tidak mengarah pada unsur tindak pidana pemilu.
ADVERTISEMENT
"Bawaslu pusat juga sudah berkoordinasi dengan Dewan Pers, dan hasilnya menyatakan itu bukan produk pers," imbuh Edi.
Ditambahkan Edi, pihaknya hanya mengimbau kepada PT Pos Pangkalpinang dan Belitung untuk tidak mendistribusikannya. Mengingat salah satu pasangan calon Presiden merasa keberatan untuk disebarkan.
"Kita sifatnya hanya imbauan saja untuk tidak distribusikan. Kalau pun nanti tabloid ini keluar ya kita kembalikan ke pihak PT Pos itu sendiri," tukas Edi.(*)
Penulis: anjar s