2 Perusahaan Industri Asal China Teken Kontrak Kerja di KI Sadai

Konten Media Partner
13 Juli 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer turut hadir dalam penandatangan KK di KIS Sadai.
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer turut hadir dalam penandatangan KK di KIS Sadai.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua perusahaan besar asal China telah menandatangani kontrak kerja dengan PT Ration Bangka Abadi (RBA) selaku pengelola Kawasan Industri Strategis Sadai (KIS Sadai).
ADVERTISEMENT
Kedua perusahaan asal China tersebut adalah Xinyi Glass Holdings Limite dan China Sinomach Heavy Equipment Group  Co. Ltd.
Xinyi Glass Holding Limited  menandatangani kontrak kerja dengan PT Sadai Silica Industri  untuk membangun pabrik industri pengelolahan dan pemurnian pasir silika pada Januari 2020 yang lalu. Pabrik ini nantinya dikembangkan ke sektor industri hilirisasi silika, pabrik kaca.
Sementara Sinomach Heavy Equipment Group  Co. Ltd akan membangun pabrik industri hilirisasi timah, yakni solder. Sinomach telah menandatangani kontrak kerja dengan PT Sadai Solder Industri, Senin (13/7/2020).
Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer mengharapkan dua kontrak kerja tersebut segera terealisasi ke tahap pembangunan pabrik.
Ia menuturkan, pembangunan kawasan industri yang dilakukan oleh PT RBA selaku pengelola sempat terhambat karena pandemi COVID-19, namun saat ini mulai beraktivitas  untuk mempersiapkan pembangunan dua pabrik yang telah menandatangani kontrak kerja.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah progres terlihat positif, sudah ada dua perusahaan yang telah melakukan kontrak kerja pertama Xinyi Glass Holdings Limite pabrik Silika, kedua Sinomach Heavy Equipment Group pabrik industri hilirisasi timah. Saat ini tinggal kesiapan pengelola menyiapkan kawasan titik lokasi dan sebagainya," ujar Justiar Noer, Senin (13/7/2020) usai menyaksikan  kontrak kerja Sinomach melalui virtual.
"Kemarin memang agak terhambat karena adanya pandemi, tapi sekarang mulai lagi dan mudah-mudahan Desember ini sudah on peletakan batu pertama pembangunan pabrik, dan
saya berharap minimal Wapres kalau bisa Presiden," harapnya.
Jika pembangunan berjalan lancar, diproyeksikan tahun depan pabrik di Kawasan Industri Sadai sudah produksi dan ekspor.
" Xinyi tahun depan mungkin sudah jalan dan ekspor karena bahan baku ada di kita. Begitu juga dengan Sinomach Industri hilirasi timah. Tadi juga disebutkan oleh Presiden Direktur Sinomach bahwa timah sangat dibutuhkan dunia dan Indonesia salah satu penyuplai terbesar," tuturnya
ADVERTISEMENT
Besarnya bahan baku  yang dimiliki Bangka Belitung, kata Justiar sebaiknya dimanfaatkan di negeri sendiri. Tak hanya itu, dengan adanya pabrik pengolahan barang jadi akan menguntungkan daerah  dan Negara.
"Jadi harus kita siasati yang saat ini timah kita hanya berbentuk setengah jadi maka lebih baik lagi diuraikan lagi berbentuk solder tepung, cair dan barang lainnya, jadi kenapa gak dibuat disini saja. Kalau dibuat di kita sendiri tenaga kerja kita terpakai dan terserap banyak, meningkatkan PAD iya dan juga pendapatan perkapita masyrkat juga naik," tukasnya.