Anggota DPR RI Babel Ingatkan PLN Soal Perawatan Pembangkit Listrik

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya didampingi General Manager PLN UIW Babel, Amris Adnan saat tinjau pembangkit listrik yang rusak.

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya, sambangi komplek pembangkit listrik milik PLN Wilayah Bangka Belitung, di kawasan Air Anyir, Kabupaten Bangka. Jumat (15/10)

Kedatangan anggota DPR RI Dapil Babel ini sendiri terkait mempertanyakan kondisi kelistrikan di Pulau Bangka, yang beberapa minggu terakhir mengalami byarpet atau pemadaman listrik secara bergilir.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri langsung oleh General Manager PLN UIW Babel, Amris Adnan, terungkap bahwa terjadi kerusakan Gearbox di salah satu mesin PLTG MPP berkapasitas 2 x 35 MW.

Kerusakan gearbox ini sendiri terbaca oleh sensor pada mesin tersebut, dimana ada gram yang masuk di gearbox tersebut.

Mendengar penjelasan terkait kerusakan tersebut, Bambang Patijaya pun mempertanyakan penyebab kenapa gearbox tersebut bisa mengalami kerusakan.

“Ini gimana bisa jebol (Gearbox-red) kecuali materialnya jelek, atau pola perawatannya. Saya minta ada kajian khusus untuk mengetahui penyebab gearbox ini bisa rusak,” ujar BPJ sapaan akrabnya.

BPJ berharap upaya yang dilakukan PLN wilayah Babel untuk memperbaiki kondisi kelistrikan di Pulau Bangka dengan mendatangkan sparepart dari Riau bisa segera memulihkan kondisi kelistrikan di Bangka.

“Semoga alat-alat yang didatangkan dari Riau bisa langsung terpasang dan kelistrikan di Babel normal,” harapnya.

Ia pun mendesak persoalan kerusakan pembangkit listrik di Babel kedepannya tidak terjadi lagi.

“Pola perawatan itu penting, katanya ada gram, ini suatu indikator bahwa mesin itu ada masalah, apakah soal oli nya atau masalah material ini yang perlu di kaji," tegasnya.

General Manager PLN UIW Babel, Amris Adnan mengungkapkan komitmennya untuk bekerja keras memulihkan kondisi kelistrikan pulau Bangka.

“Kami terus bekerja keras untuk memulihkan sistem kembali normal sesuai rencana, yaitu tanggal 28 Oktober. Kami juga mengimbau agar masyarakat mengurangi pemakaian listrik pada saat beban puncak sebesar 30% untuk mengurangi dampak padam yang lebih luas,” ucap Amris.