Angin Jadi 'Musuh' Atlet Saat Bertanding KALPO 2019

Konten Media Partner
14 September 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ist
zoom-in-whitePerbesar
Ist
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kencangnya angin yang berhembus di area Stadion Belitung Timur Pelangi dikeluhkan  sejumlah atlet atletik yang bertanding dalam Kejuaraan Laskar Pelangi Open (KALPO) 2019. Mereka merasa dirugikan mengingat faktor angin kencang berimbas pada performa saat pertandingan.
ADVERTISEMENT
Atlet nasional peraih Perak ASIAN Games 2018, Emilia Nova (24) mengungkapkan kondisi angin yang kencang membuat lemparan lembingnya kurang maksimal, karena posisinya melawan arah angin. Atlet andalan Indonesia pada nomor Lari Gawang itu sengaja turun di nomor Lempar Lembing.
“Kayaknya kurang tertutup stadionnya, soalnya anginnya kencang banget. Kalau dorong gak masalah ini anginnya nabrak (melawan arah),” ungkap Emil.
Emil yang turun membela Pasi DKI Jakarta itu, menyatakan faktor angin yang kencang sangat mengganggu bukan hanya di nomor Lempar Lembing dan Lempar Cakram saja namun juga berpengaruh besar di seluruh nomor lari.
“Pasti kurang maksimal hasilnya, untuk nomor lari juga. Teman-teman atlet lain semua mengeluh hal yang sama,” imbuh Emil.
Akibat angin yang kencang, Emil yang berusaha lolos kualifikasi PON 2020 di Papua dari Nomor Lempar Lembing harus puas berada di posisi kedua. Meski begitu, Mahasiswa UNJ itu tetap akan bertanding di PON 2020 namun di nomor Lari Gawang Putri. 
ADVERTISEMENT
Masalah angin yang kencang juga disesalkan oleh Bayu Kertanegara (21). Atlet Nasional nomor Lari Estafet 4x100 meter itu mengaku kesulitan melawan angin. Hal itu pun membuatnya harus puas berada di posisi kedua saat berlomba di nomor 100 Meter Putra.
“Angin itu aja sih kendalanya. Kalau yang lain kayaknya udah bagus,” tutur peraih medali perak dalam ASIAN Games 2018 itu.
Pelatih atlet Lari dari Pasi Jakarta, Fadlin (40) menambahkan atletnya cukup dirugikan dengan kondisi angin yang kencang. Bahkan ditekankanya  banyak atlet yang bisa gagal mengejar limit atau rekor disebabkan angin.
“Sangat merugikan malah, karena kecepatan atlet lari jadi tertahan gara-gara angin ini,” tukas pria yang berdinas di Mabes TNI itu.
ADVERTISEMENT
Terpisah Manajer Pertandingan PASI Pusat, Eko Nugroho mengakui angin menjadi ‘musuh’ tersembunyi bagi atlet yang bertanding dalam KALPO 2019 di Kabupaten Beltim.
“Anginnya memang sangat kencang di sini. Pasti sedikit banyaknya akan cukup membuat hasil performa atlet kurang maksimal,” kata Eko.
Meski begitu, Eko menekankan faktor alam adalah hal yang wajar dan tidak bisa dipersalahkan. Atlet diharapkan harus menerima kondisi yang ada.
“Itu anugrah yang di atas, tidak bisa dilawan. Terima gak terima ya kondisinya memang seperti itu,” tukas Eko.