Konten Media Partner

BPOM Perkenalkan KIE Cek Klik Kepada Masyarakat

1 Desember 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPOM Pangkalpinang, Hermanto saat memperkenalkan Cek KLIK.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPOM Pangkalpinang, Hermanto saat memperkenalkan Cek KLIK.
ADVERTISEMENT
BPOM Pangkalpinang menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kadaluarsa) di BTC, Sabtu (30/11/2019).
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM Pangkalpinang, Hermanto,mengatakan kegiatan ini sudah dilaunching nasional pada September lalu. Mengingat populasi  Indonesia yang padat dan menjadi target market produk dalam dan luar negeri. Apalagi kemajuan teknologi 4.0 pengaruhi kemudahan produksi dan distribusi.
“Tantangan kita dalam pengawasan obat dan makanan. Indikasinya distribusi produk beresiko merugikan kesehatan masyarakat. Kita berkontribusi atau mengedukasi masyarakat terkait keamanan obat dan makanan untuk di Pangkalpinang,”jelas Hermanto.
Hermanto berharap, konsumen dapat lebih cerdas dengan adanya kegiatan KIE cek Klik ini.
“Agar konsumen lebih teliti sebelum membel. Kita harap konsumen dapat melapor, kalau ada indikasi kesengajaan. Kita melakukan penindakan sesuai tingkatan sanksi kita. Kita berupaya melakukan pembinaan, jika tidak bisa dibimbing baru lakukan penindakan,” tutur Hermanto.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, BPOM RI berinovasi dalam memudahkan masyarakat secara mandiri melindungi diri dengan aplikasi BPOM mobile bisa download di play store atau app store. BPOM mobile dilengkapi dengan beberapa fitur scan barcode, pengaduan online, informasi terkini publik warning dan riwayat scan.
“Konsumen tahu dan memudahkan mereka termasuk pelaku usaha. Melalui aplikasi ini bisa cek secara langsung dengan scan barcode produk, semua bisa terlihat,” kata Hermanto.
Sementara itu Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Pangkalpinang, Suyono yang hadir dalam acara tersebut mengatakan saat ini, banyak problem diskon menyebabkan masyarakat konsumtif. Online shopping juga meningkatkan minat belanja masyarakat. Pola minat belanja sangat bahaya kalau tidak waspada.
“Dalam komoditi obat dan makanan akan menjadi berbahaya jika tidak sesuai ketentuan. Harus mawas diri terhadap konsumsi obat dan makanan harus cerdas membeli dan memilih sehingga produk yang dibeli bermutu aman dan bermanfaat,” ungkap Suyono.
ADVERTISEMENT
Suyono memberi apresiasi kepada BPOM dalam mengedukasi masyarakat bagaimana memilih obat dan makanan yang aman dan nyaman.
"Semoga dengan kegiatan KIE ini masyarakat dapat lebih cerdas dalam memilih obat dan makanan yang aman," tukas Suyono.(*)