Gubernur Bangka Belitung Ingin Jadikan WTP Sebagai Budaya Kinerja

Konten Media Partner
4 Februari 2021 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan. (Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan. (Ist)
ADVERTISEMENT
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui aplikasi zoom meeting dari ruang kerjanya, Lantai 2 Kantor Gubernur Babel, Air Itam, Kamis (4/2/2021). Acara ini ikuti perwakilan BPKP RI Babel, perwakilan Kemendagri, dan para undangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Orang nomor satu di Babel ini mengajak peserta untuk menjadikan WTP sebagai budaya untuk menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga kualitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
Hal ini juga sesuai dengan pesan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. Daerah yang sudah pernah mencapai WTP diharapkan mempertahankan prestasinya karena, dampak dari WTP ini tidak hanya berpengaruh untuk daerah semata tapi juga berdampak secara nasional.
Pada kepemimpinan Erzaldi Rosman, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-turut sejak tahun 2018.
Capaian WTP merupakan gambaran kinerja pemerintah daerah bahwa telah melaksanakan amanah dalam mengelola keuangan daerah yang memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Erzaldi sangat mengapresiasi daerah yang mendapatkan WTP dan mengajak untuk mempertahankan prestasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya mengapresiasi daerah yang mendapatkan WTP. Capaian ini harus dipertahankan karena capaian WTP ini menjadi harapan bagi kita semua," kata Erzaldi.
Dikatakan Erzaldi sosok seorang pemimpin sangat berpengaruh besar pada capaian WTP.
"Capaian WTP tidak lepas dari sosok pimpinan. Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi lingkungan kerjanya untuk mengarahkan pada apa yang menjadi keinginannya. Dalam hal ini, tentu saja keinginan bagi kebaikan kita semua," kata Erzaldi.
Dilanjutkannya, seorang pemimpin menjadi tidak berarti jika tidak mampu membangun hubungan batin di lingkungan kerjanya.
"Memegang suatu jabatan strategis, tidak otomatis menjadikan kita seorang pemimpin. Penting bagi seorang pemimpin mampu mempengaruhi lingkungan kerja karena akan menciptakan ikatan yang baik sehingga para pegawaipun paham bahwa apa yang mereka kerjakan adalah memang untuk kebaikan kita semua," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Erzaldi mengatakan bahwa pencapaian WTP juga membutuhkan komitmen seluruh pihak yang terlibat.
"Hal terpenting juga yang ingin saya sampaikan adalah adanya komitmen yang kuat dari kita semua. Sehingga upaya kita untuk mencapai WTP ini menjadi mudah dan tidak berat. InsyaAllah WTP dapat kita raih kembali ," tambahnya.
Usai memberi arahan, Erzaldi menerima plakat sebagai keynote speaker dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan Babel.