Kapal Sekoci Diterjang Ombak di Perairan Tanjung, Seorang ABK KM Musi Hilang

Konten Media Partner
21 September 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satpolair Polres Bangka Barat saat evakuasi ABK Kapal Musi yang selamat.
zoom-in-whitePerbesar
Satpolair Polres Bangka Barat saat evakuasi ABK Kapal Musi yang selamat.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 5 orang ABK Kapal musi mengalami kecelakaan saat sedang menaiki sekoci dari daratan kembali menuju kapal bersama keempat rekannya, Senin (20/9/2021) malam. Naasnya dari 5 ABK tersebut, 1 ABK atas nama Jatmiko hilang terbawa arus di perairan Tanjung.
ADVERTISEMENT
Kelimanya terombang ambing di lautan setelah sekoci yang mereka tumpangi terbalik diterjang ombak dan tenggelam.
Polres Bangka Barat melakukan evakuasi terhadap 4 orang ABK Kapal musi yang selamat.
Kasat Polair Polres Bangka Barat, AKP Candra Wijaya seizin Kapolres Bangka Barat, AKBP Agus Siswanto menyebutkan kelima ABK turun menggunakan sekoci setelah kapal KMP Musi 1 lego jangkar dan sempat menurunkan penumpang pada sore harinya.
” KMP Musi 1 lego jangkar sejak hari Minggu malam. Karena kapal mereka off, hari Senin sekira pukul 15.30 WIB, lima ABK itu turun dari kapal dengan keperluan hanya turun biasa,” ungkapnya. Selasa (21/9).
Kelima ABK yang terdiri dari Masinis 1, Jatmiko, Masinis 2, Sumardi, Masinis 3, Rifki, Kadet Kapal, Yogi dan Mandor Kapal, Faki turun dari KMP Musi 1 dengan menggunakan sekoci, dan bermaksud kembali lagi ke kapal yang berada di depan Pelabuhan Kapal Cepat Express Bahari.
ADVERTISEMENT
Kelimanya diperkirakan menerjang ombak saat kondisi air laut sedang pasang dan naasnya terbalik hingga Jatmiko hilang ditelan ombak.
"Mereka melakukan penyelamatan diri dengan membentuk lingkaran. Terombang – ambing kurang lebih 1 jam dan mengalami kelelahan. Beruntung adanya kapal nelayan yang lewat dengan niatan berteduh dari gelombang dan segera melakukan pertolongan, satu persatu mereka berhasil ditolong, namun Masinis 1, Jatmiko tidak terlihat lagi,” ujar kasat Polair
Kasat juga menjelaskan Sat Polair Polres Bangka Barat akan meneruskan pencarian esok hari, mengingat situasi gelombang tinggi dan angin kencang sehingga Tim kesulitan menemukan korban kendati sempat menurunkan Kapal Patroli, Kapal TNI AL serta kapal nelayan.
”Kegiatan pencarian untuk sementara dihentikan karena keadaan air laut pasang, gelombang tinggi dan berangin kencang. Pencarian akan dilakukan besok hari dengan melibatkan Basarnas. Empat korban yang selamat dilarikan ke RSUD Sejiran Setason,” tukasnya.
ADVERTISEMENT