Konten Media Partner

KML 5 Saudara Tenggelam di Perairan Pangkalan Bun, 7 ABK Berhasil Diselamatkan

18 Desember 2020 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang, Fazzli.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang, Fazzli.
ADVERTISEMENT
KML Lima Saudara yang bermuatan pupuk tenggelam setelah dihantam gelombang besar di Perairan Tanjung Puting Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Rabu (16/12/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
KML Lima Saudara bermuatan pupuk seberat 650 ton bertolak dari Pelabuhan Gresik, Jawa Timur menuju Air Hitam, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada tanggal 14 Desember 2020 lalu.
Namun saat melintas di sekitar perairan Tanjung Puting, Rabu (16/12/2020) sore, KML Lima Saudara dihantam gelombang besar sehingga kapal karam.
Tujuh orang ABK KLM Lima Saudara berhasil diselamatkan Kapal MV Nord Fortune yang sedang berlayar dari Pelabuhan Kariangau Balikpapan menuju Singapura.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang, Kamis (17/12/2020) sekitar pukul 12.30 WIB menerima info kecelakaan tersebut Basarnas Command Center.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang, Fazzli, langsung membuka Operasi SAR Gabungan untuk mengevakuasi tujuh awak KML Lima Saduara.
Usai berkoordinasi dengan kapten Kapal MV Nord Fortune, disepakati akan diadakan penjemputan di koordinat 1°57'2" S 106°33'37 " E.
ADVERTISEMENT
"Kita setelah menerima info, tadi sudah berkoordinasi dengan Kapal MV Nord Fortune , dan Owner Kapal KML Lima Saudara. Kita mendapatkan kesepakatan untuk melakukan penjemputan dan evakuasi sesuai koordinat yang telah ditentukan. Tim SAR Gabungan akan menggunakan Kapal KN 246 Karna,” jelas Fazzli.
Pada Jumat (18/12/2020), KN 246 Karna sudah pada posisi intercept dan melakukan evakuasi terhadap tujuh ABK KML Lima Saudara. Para ABK tersebut langsung dibawa ke Dermaga Ditpolair Polda Bangka Belitung dan selanjutnay menjalani rapid test.
“Setelah itu para korban dievakuasi ke Dinas Sosial Provinsi Bangka Belitung untuk pendataan dan menunggu proses pemulangan ke daerahnya masing – masing," tukas Fazzli.