Melihat Eksostisme Mangrove Mujang

Konten Media Partner
27 Juli 2019 22:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Papan nama Wisata Mangrove Munjang, Kabupaten Bangka tengah. (Ggp/Babelhits)
zoom-in-whitePerbesar
Papan nama Wisata Mangrove Munjang, Kabupaten Bangka tengah. (Ggp/Babelhits)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hutan mangrove sepertinya menjadi salah satu destinasi wisata spesial bagi masyarakat Bangka Belitung. Salah satu kawasan Hutan Mangrove yang ada di Pulau Bangka yakni, Hutan Mangrove Munjang, terletak di Desa Kurau Barat, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang berjarak 23 kilometer dari Pangkalpinang.
ADVERTISEMENT
Hutan Mangrove Munjang dapat ditempuh setengah jam perjalanan mengunakan kendaraan bermotor. Rasa lelah diperjalanan akan terobati setelah menyaksikan eksostisme yang berada di hutan mangrove ini.
Sebelumnya pengunjung akan merasakan sensasi naik perahu dengan aliran sungai kecil berkelok-kelok dengan kecepatan tinggi, disini pengunjung akan merasakan sensasi indah dan sedikit ekstrem.
Jalan yang digunakan untuk menyusuri hutan mangrove.
Butuh waktu lima menit mengunakan perahu dari aliran Sungai Kurau untuk masuk ke kawasan Hutan Mangrove. Kemudian pengunjung akan dimanjakan dengan beberapa jembatan gantung untuk mengitari hutan mangrove ini. Jalan setapak yang terbuat dari susunan papan kayu membuat hutan mangrove ini menambah daya alami kawasan ini.
Jika beruntung kita akan melihat serombongan monyet yang ada di hutan mangrove ini. Suasana yang sepi dan sejuk ditambah dengan kicauan burung dan suara hewan bakau, mendukung suasana seperti berada didalam hutan yang jauh dari hiruk pikuk kota.
Para wisatawan yang sedang menikmati keindahan hutan mangrove.
Soal biaya masuk relative murah, pengunjung hanya dikenakan biaya transportasi mengunakan perahu sebesar 15 ribu, dan untuk biaya masuk kawasan Mangrove Munjang ini, tidak dikenakan biaya.
ADVERTISEMENT
Yasir, warga Desa Kurau Barat, pengelola Hutan Mangrove Munjang Kurau Barat menuturkan pihaknya mulai mengelola hutan mangrove sejak tahun 2004 dan lebih focus pada rehabilitasi. Pada tahun 2016 kawasan ini mendapat legalitas dari Kementerian Kehutanan.
Legalitasnya yang dikeluarkan Kementerian Kehutanan dalam bentuk HKM (Hutan Kemasyarakatan) dan inti usahanya masuk ke dalam jasa lingkungan. Kemudian pada tahun 2017 hingga sekarang berubah menjadi Ekowisata.
Yasir sang pengelola kawasan hutan mangrove manunjang.
“Kami biasanya di hutan mangrove ini, mengadakan kegiatan dalam bentuk edukasi. Kami selalu dampingi penyuluhan untuk siswa/i SMA yang ada di Bangka ini. Tiap bulan biasanya dua sampai tiga kali kita lakukan kegiatan berbentuk edukasi ini," terang Yasir saat ditemui babelhits.
Yasir berharap pemerintah dapat ikut andil dalam pengadaan beberapa kegiatan dan fasilitas di kawasan Hutan Mangrove Mujang.
ADVERTISEMENT
“Kepada pemerintah pusat, kami berharap dapat menyediakan wadah penelitian di sini, biar masyarakat tahu bahwa kondisi mangrove kita. Dengan kondisi alam yang buruk tapi habitat yang ada di sini bisa berkembang dengan baik," tukas Yasir.
Jalan yang digunakan untuk menyusuri hutan mangrove.
Mangrove Munjang menjadi salah satu ekosistem mangrove terbaik di Bangka Belitung saat ini, lantaran tidak ada aktivitas tambang di sekitar kawasan hutan mangrove sehingga lebih terjaga. Kawasan ini menjadi tempat dari beberapa jenis spesies mangrove yang beraneka ragam, setidaknya ada 60 varietas mangrove.