Volume Ekspor Logam Timah dari Bangka Belitung Meningkat 960 Persen

Konten Media Partner
10 September 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi timah batangan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi timah batangan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekspor logam timah yang dilakukan melalui ICDX sepanjang tahun 2021 sampai dengan Agustus mencapai 19.493,24 metrik ton atau senilai 601,55 juta Dolar AS. Sementara untuk bulan Agustus sendiri tercatat adanya peningkatan sebesar 22% secara MoM menjadi 3.649,64 metrik ton atau senilai 129,87 juta Dolar AS.
ADVERTISEMENT
“Dan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 960%,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan ICDX Bangka Belitung, Muhammad Irham, Jumat (10/9/2021) kepada Babelhits.
Lebih lanjut diungkapkan Irham harga timah cenderung turun di pertengahan Agustus 2021. Menurutnya penurunan ini terjadi lantaran ada perbedaan harga antara dua bursa komoditi, yakni ICDX dan JFX.
“Dampak penurunan tersebut sangat merugikan bagi Indonesia di mana pendapatan devisa dan pendapatan negara baik pajak maupun bukan pajak lebih rendah,” tutur Irham.
Menurut Irham, melihat harga saat ini di atas 30.000 Dolar AS per metrik ton, suplai tidak akan ada masalah malah akan lebih baik lantaran banyak lokasi tambang timah yang tadi tidak ekonomis menjadi ekonomis.
ADVERTISEMENT
Dari data negara tujuan ekspor timah yang tercatat di ICDX, sepanjang tahun 2021 sampai bulan Agustus, jumlah negara tujuan yang aktif melonjak menjadi 23 negara tujuan dari sebelumnya hanya 7 negara tujuan. Peningkatan terbesar terlihat di Jepang (+2266,86%), Belgia (+896,45%), Korea Selatan (+638,22%), India (+443,67%), dan Singapura (+360,29%).
Pandemi Covid-19 belum usai sehingga ekonomi dunia masih belum pulih, tetapi permintaan timah tetap meningkat mengingat timah adalah konduktor listrik yang paling baik dan saat ini industri melakukan shifting ke digital dan elektrik seperti industri otomotif yang mulai shifting ke electric vehicle (EV) sehingga kebutuhan akan timah akan selalu meningkat.
Ditambahkan Irham, pihaknya memprediksikan jika melihat dari trend semester pertama 2021, tidak menutup kemungkinan harga timah dapat bertahan hingga akhir tahun dan mungkin dapat meningkat menyentuh 40.000 Dolar AS per metrik ton. Namun kondisi dapat tercapai dengan catatan tata niaga timah di dua bursa harus lebih disempurnakan.
ADVERTISEMENT