Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Jenis Lecet pada Puting, Sebab Dan Cara Mengatasinya
4 September 2019 10:08 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Jenis Lecet pada Puting, Sebab Dan Cara Mengatasinya
ADVERTISEMENT
Payudara dan puting lecet bisa dilihat dari kondisi payudara yang kemerahan atau keputihan. Area yang lecet mempunyai ciri-ciri lunak, terangkat, dan seperti berisi cairan di bawahnya. Cairan dalam lecet tersebut mungkin bening dan berair atau berisi darah atau nanah.
ADVERTISEMENT
Payudara atau puting yang lecet bisa membuat proses menyusui menyakitkan dan terganggu. Tergantung pada jenis lecet, Moms bahkan mungkin harus berhenti menyusui untuk sementara waktu.
Inilah yang perlu Moms ketahui tentang jenis lecet yang dapat muncul pada puting, areola, dan kulit di sekitar payudara.
Penyebab puting lecet
Lecet pada payudara atau puting dapat berkembang karena berbagai alasan. Beberapa lecet dapat disebabkan karena menyusui, dan yang lain tidak ada hubungannya dengan menyusui sama sekali. Secara umum, penyebab lecet pada payudara adalah:
- Iritasi akibat gesekan atau tekanan pada kulit
- Penyumbatan di ujung saluran susu
- Reaksi alergi
- Serangan virus
Jenis-jenis puting lecet
1. Puting lecet karena gesekan (friction blister)
ADVERTISEMENT
Kasus puting lecet karena gesekan umum ditemukan pada ibu menyusui. Kondisi ini terbentuk ketika ada gesekan atau tekanan konstan pada tempat yang sama pada kulit. Saat Moms menyusui, lecet karena gesekan dapat muncul di payudara, puting atau areola. Bagian yang lecet dapat terisi cairan jernih atau darah. Jika cairannya berdarah, kadang-kadang lecet tersebut disebut lepuh darah.
Penyebab puting lecet karena gesekan adalah sebagai berikut:
- Si Kecil tidak menempel atau mengaitkan mulutnya dengan benar pada payudara Moms. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan payudara, areola dan puting. Cara mengaitkan mulut ke payudara yang buruk juga dapat menyebabkan bibir si Kecil lecet-lecet.
- Penggunaan pompa payudara yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada payudara Moms. Ketika pelindung pompa tidak pas, atau pompa hisap disetel terlalu tinggi, payudara dan puting bisa mengalami lecet.
ADVERTISEMENT
- Puting payudara Moms juga bisa lecet jika Moms mengenakan pelindung puting atau cangkang payudara yang terus-menerus bergesekan dengan puting susu, areola, atau kulit di payudara Moms.
- Jika bra menyusui yang Moms pakai terlalu besar, bra tersebut dapat menggosok kulit Moms. Jika terlalu ketat, bra tersebut bisa memberi tekanan berlebihan pada jaringan payudara Moms. Kedua situasi tersebut dapat menyebabkan lecet pada payudara.
Moms tetap dapat meneruskan menyusui meskipun puting lecet. Mungkin menyakitkan bagi Moms, tetapi lecet karena gesekan ini tidak akan membahayakan si Kecil. Namun, jika luka lecet pecah terbuka dan cairan bocor saat Moms menyusui, kondisi tersebut dapat mengubah rasa ASI Moms. Si Kecil dapat berhenti menyusui jika tidak suka rasa ASI tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Lepuh susu (milk blister)
Lepuh susu atau nipple bleb adalah bintik kecil putih atau kuning pada puting susu yang menghalangi ujung saluran susu. Lecet ini terlihat seperti jerawat whitehead. Beberapa ibu tidak terganggu oleh lecet-lecet kecil seperti ini tetapi bagi yang lain ini bisa sangat menyakitkan.
Lepuh susu sering hilang dengan sendirinya. Jika Moms memiliki lepuh susu, Moms dapat:
- Terus menyusui dengan frekuensi sangat sering agar asi tetap mengalir,
- Mencoba menggunakan pompa payudara untuk membantu menghilangkan penyumbatan,
- Mencoba untuk melonggarkan bintik kecil tersebut dengan merendamnya, menghangatkannya, atau memijat area tersebut,
- Menemui dokter jika moms merasa kesakitan dan lepuh tersebut tidak hilang dengan sendirinya.
3. Puting lecet karena reaksi alergi dari tanaman
ADVERTISEMENT
Beberapa tanaman dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit Moms jika Moms menyentuhnya. Reaksi ini dapat menyebabkan ruam merah yang gatal dan lecet-lecet yang berisi cairan. Jika ini adalah penyebab lecet-lecet pada payudara dan puting Moms, yang perlu Moms lakukan adalah:
- Tidak menyusui untuk sementara waktu,
- Memompa dan memberikan asi kepada si kecil dalam botol saat puting dan payudara moms mengalami ruam,
- Mulai menyusui setelah lecet-lecet benar-benar sembuh dan hilang.
4. Puting lecet karena virus Herpes Simplex
Lesi herpes aktif pada payudara Moms bisa terlihat seperti benjolan merah kecil, lepuh berisi cairan atau luka terbuka. Luka-luka tersebut mungkin gatal atau sakit. Virus herpes juga dapat menular ke si Kecil melalui kontak dengan luka-luka dan lecet-lecet tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena penyakit herpes berbahaya dan bahkan mematikan, Moms tidak boleh menyusui dengan lesi herpes aktif di payudara Moms. Segeralah menemui dokter untuk menerima perawatan. Sementara itu, Moms dapat memompa dan membuang ASI Moms untuk menjaga persediaan ASI Moms. Setelah lesi mengering dan sembuh, Moms mungkin dapat kembali menyusui setelah mendapatkan persetujuan dokter.
5. Puting lecet karena cacar air
Cacar air (Varicella) adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menyebar melalui udara atau kontak langsung. Jika Moms terkena cacar air saat menyusui, Moms biasanya dapat terus menyusui si Kecil. Pada saat Moms mendapati ruam-ruam lecet karena cacat air di sekitar payudara, si Kecil sudah dipastikan terpapar virus. Jika dokter melarang Moms untuk dekat-dekat si Kecil, Moms kemungkinan besar masih dapat memompa ASI untuknya.
ADVERTISEMENT
Luka lecet saat menyusui bisa menyakitkan dan membuat Moms khawatir apakah aman untuk melanjutkan menyusui atau tidak. Lecet pada payudara dan puting akibat menyusui biasanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tetapi, kadang-kadang virus atau reaksi kulit dapat menyebabkan lecet sehingga Moms harus lebih berhati-hati dalam menyusui. Selalu konsultasikan dengan dokter tentang lecet-lecet pada puting dan payudara yang Moms alami. Dokter dapat membantu Moms mengidentifikasi dan mengobati lecet-lecet tersebut sehingga Moms dapat kembali menyusui dengan aman dan nyaman.