Konten dari Pengguna

5 Mitos Tentang Seks di Kolam Renang dan Bak Air Panas

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
3 Juli 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

5 Mitos Tentang Seks di Kolam Renang dan Bak Air Panas

ADVERTISEMENT
Mitos-mitos seputar berhubungan seks di dalam air, baik itu bak mandi air panas, kolam, danau, atau lautan banyak bermunculan. Namun, tidak semua mitos itu benar adanya. Berikut ini risiko nyata dari kehamilan, penyakit menular seksual, dan kegagalan KB jika Moms & Dads berhubungan seks di dalam air.
ADVERTISEMENT
1. Mitos: Suhu bak air panas mencegah kehamilan
Mitos ini TIDAK BENAR. Moms bisa hamil saat berhubungan seks di bak mandi air panas atau mata air panas dengan suhu air tinggi. Banyak orang percaya jika mereka berhubungan seks di dalam kolam air panas mereka tidak akan hamil. Alasannya, mereka percaya bahwa air bersuhu tinggi membunuh sperma.
Faktanya, memang benar bahwa berada di bak mandi air panas selama lebih dari 30 menit dapat sedikit menurunkan jumlah sperma. Namun, suhu air yang dipanaskan tidak menurunkan jumlah sperma pria ke level “aman dari kehamilan”. Pasalnya, jika jumlah sperma berkurang pun, 200 hingga 500 juta sperma adalah lebih dari cukup untuk mencapai pembuahan.
2. Mitos: Moms tidak bisa hamil di dalam air
ADVERTISEMENT
Meskipun mitos ini populer di masyarakat, mitos ini TIDAK BENAR. Moms masih bisa hamil saat berhubungan seks di kolam renang, bak air panas, atau jenis air lainnya. Air tidak mencegah kehamilan dan bukan merupakan metode kontrasepsi. Begitu sperma telah ejakulasi ke dalam vagina, tujuan biologis mereka adalah menemukan sel telur untuk dibuahi, dan air tidak akan menghentikan misi ini.
Meskipun bahan kimia di kolam renang dapat membunuh sperma, hal tersebut hanya terjadi jika seorang pria berejakulasi ke dalam air. Namun, jika pasangan melakukan hubungan seksual dan sang pria berejakulasi di dalam diri wanita, dan keduanya tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka wanita tersebut memiliki peluang yang sama untuk hamil seperti halnya jika berhubungan seks di tempat lain.
ADVERTISEMENT
3. Mitos: Moms dapat hamil dari sperma yang berada di dalam air
Jika ada sperma dari ejakulasi pria di dalam air, sangat tidak mungkin seorang wanita hamil dari sperma yang mengambang bebas itu. Jadi, pernyataan ini TIDAK BENAR.
Namun, Moms bisa jadi hamil jika melakukan hubungan seks dengan Dads di dalam air dan Dads berejakulasi atau telah mengeluarkan cairan pra-ejakulasi ke dalam vagina Moms.
Jika ejakulasi terjadi dalam air panas, atau air yang diisi dengan bahan kimia kolam atau larutan mandi busa, sperma tidak dapat bertahan lebih dari beberapa detik. Air di kolam juga biasanya terlalu dingin bagi sperma untuk hidup. Dalam air hangat tanpa bahan kimia, misalnya bak mandi, sperma hanya dapat bertahan selama beberapa menit setelah seorang pria berejakulasi. Banyak para ahli berpendapat bahwa kehamilan yang terjadi akibat ejakulasi di dalam air sangat tidak mungkin dan, dalam banyak kasus, tidak mungkin.
ADVERTISEMENT
4. Mitos: Kondom berfungsi di dalam air
Pernyataan ini TIDAK BENAR. Meskipun kondom sangat baik dalam mencegah kehamilan dan PMS, kondom mungkin kurang efektif ketika berhubungan seks di kolam renang, bak air panas, dan jenis air lainnya.
Kondom lebih mudah rusak karena kadar pelumas menurun ketika digunakan di dalam air. Kondom juga bisa menjadi rusak karena panas, klorin, atau kontak dengan tabir surya berbasis minyak atau busa mandi. Ada juga peningkatan kemungkinan selip.
Kondom wanita adalah pilihan yang lebih baik untuk pasangan untuk bercinta di kolam renang atau bak mandi air panas. Jika ini bukan metode yang Moms rasa nyaman digunakan, maka lebih baik menggunakan kondom pria daripada tidak menggunakan apa pun.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi kemungkinan putusnya kondom, gunakan pelumas berbasis silikon dengan kondom. Pelumas silikon aman untuk kondom dan tahan air. Jangan memakai kondom saat berada di dalam air untuk mengurangi kemungkinan air masuk ke kondom.
5. Mitos: Moms tidak bisa terjangkit penyakit menular seksual di dalam air
Mitos ini juga TIDAK BENAR karena infeksi menular seksual dan HIV masih dapat menyebar saat berhubungan seks di air, bahkan di kolam renang dan kolam air panas. Gunakan kondom yang sudah terdaftar sebagai perlindungan terbaik.
Air mungkin dapat mengurangi infektivitas beberapa penyakit menular seksual tetapi tidak dapat menghapusnya. Salah satu contoh penyakit menular seksual adalah human papilomavirus (HPV). Selain tertular penyakit menular seksual, berhubungan seks di bawah air dapat meningkatkan risiko wanita terkena infeksi saluran kemih atau infeksi jamur.
ADVERTISEMENT
Lagipula, berhubungan seksual di dalam air kurang direkomendasikan karena bisa menyebabkan iritasi atau infeksi.