Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
6 Pertanyaan Umum tentang Tes Antenatal Amniosentesis
28 Mei 2019 10:55 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu amniosentesis?
Pada saat melakukan amniosentesis, dokter mengambil sampel cairan ketuban yang mengelilingi si Kecil untuk diperiksa di laboratorium. Tujuannya adalah untuk memeriksa tanda-tanda masalah kehamilan seperti masalah genetik, gangguan kromosom, dan cacat tabung saraf. Dokter bisa mendiagnosis kondisi-kondisi tersebut karena sel-sel dalam cairan ketuban mengandung informasi genetik terpenting.
ADVERTISEMENT
Kapan melakukan tes antenatal amniosentesis? Untuk apa?
Amniosentesis biasanya dilangsungkan pada saat kehamilan memasuki trimester kedua. Tes pada trimester kedua ini paling sering digunakan untuk mengidentifikasi :
Down Syndrome dan kelainan kromosom lainnya
Spina bifida dan cacat struktural lainnya
Kelainan metabolisme bawaan seperti fenilketonurina
Dokter mungkin akan menggunakan hasil tes ini pada kehamilan trimester ketiga untuk memeriksa infeksi dan ketidakcocokan Rh. Tes ini juga dapat mengungkapkan apakah paru-paru bayi cukup kuat untuk memungkinkan bayi bernafas normal setelah lahir. Hasilnya dapat membantu dokter membuat keputusan tentang menginduksi persalinan atau mencoba mencegah persalinan, tergantung pada situasinya. Misalnya, jika ketuban ibu pecah lebih awal, dokter mungkin mencoba menunda persalinan agar paru-paru bayi menjadi matang.
ADVERTISEMENT
Mengapa harus menjalani tes amniosentesis?
Dokter akan merekomendasikan kepada Moms untuk melangsungkan tes ini jika :
Hasil tes skrining untuk kelainan genetik, kromosom, atau cacat tabung saraf abnormal
Berusia lebih tua daripada 35 tahun saat hamil
Memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik (termasuk keluarga dari pihak ayah)
Pernah memiliki anak sebelumnya dengan cacat lahir atau pernah hamil sebelumnya dengan kelainan kromosom atau cacat tabung saraf.
Bagaimana prosedur tes amniosentesis?
Sembari mengamati janin via USG, dokter memasukkan jarum melalui dinding perut ke dalam rahim untuk mengambil sekitar satu ons cairan ketuban. Beberapa ibu hamil yang menjalani tes ini melaporkan kram ketika jarum memasuki rahim atau tekanan saat dokter mengambil sampel.
Dokter dapat memeriksa detak jantung janin setelah prosedur pengambilan cairan untuk memastikan bahwa kondisinya normal. Kebanyakan dokter merekomendasikan istirahat selama beberapa jam setelah prosedur ini berlangsung.
ADVERTISEMENT
Sel-sel dalam sampel cairan ditanam dalam kultur khusus dan kemudian dianalisis. Tes spesifik yang dilakukan pada sampel cairan tergantung pada riwayat medis Moms dan keluarga.
Bagaimana tingkat keakuratan dan keberhasilan tes amniosentesis?
Hasil amniosentesis bisa sangat akurat, bahkan mendekati 100%, tetapi hanya dapat mendeteksi beberapa gangguan kehamilan. Tes ini juga memiliki risiko rendah infeksi rahim, yang juga dapat menyebabkan keguguran, kebocoran cairan ketuban, dan cedera pada janin. Oleh sebab itu, Moms harus mengetahui alasan dokter merekomendasikan tes ini sehingga Moms dapat menimbang pro dan kontra sebelum melakukannya.
Kapan hasil tes amniosentesis bisa diketahui?
Perkiraan hasil tes amniosentesis tersedia tergantung pada apa yang sedang diuji. Akan tetapi, hasilnya biasanya tersedia dalam 1-2 minggu. Tes kematangan paru-paru biasanya sudah bisa diketahui hasilnya dalam beberapa jam.
ADVERTISEMENT