Konten dari Pengguna

Adik untuk Bella

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
19 Juli 2019 0:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Adik untuk Bella

ADVERTISEMENT
Hello moms, kali ini aku ingin menceritakan sedikit pengalamanku dalam mengasuh anak. Memiliki anak diusia muda cukup membuat saya agak kewalahan karena saat itu tidak ada pedoman atau orang yang saya jadikan panutan dalam mengasuh anak. Saya mengasuh anak pertama saya dengan cinta dan feeling serta banyak membaca buku dan searching bagaimana mengasuh anak.
ADVERTISEMENT
Hari - hari saya habiskan mengurus suami dan anak. Saya yang awalnya tidak bisa memasak dan mengurus bayi perlahan mulai belajar dan menyesuaikan diri, saya menikmatinya. Tiap perkembangan Bella saya abadikan lewat foto. Kasih sayang kami penuh kepadanya.
Tahun - tahun berlalu, saya dan suami tidak terfikir untuk menambah adik buat Bella. Karena kami merasa dia saja sudah cukup membuat kami bahagia. Tak sedikit orang bertanya "Loh, anaknya sudah gede kok belum nambah adik?". Kami tersenyum saja bukan karena kami punya penyakit, masalah atau sulit menambah momongan tapi kami merasa sudah nyaman saja dengan satu anak dan saya masih trauma melahirkan secara normal.
Bella pun sudah mulai masuk sekolah TK. Setiap pulang sekolah dia selalu menceritakan temannya dijemput oleh orang tua dan adiknya. Dia mulai bertanya kenapa dia tidak punya adik? Dan bella pun menginginkan adik terutama adik perempuan. Dia ingin ada adik yang ikut menjemputnya pulang sekolah, bercanda dan bermain dengan adik. Bella terus menerus meminta adik kepada kami terkadang sampai merengek. Lama kelamaan dalam hati saya merasa orang tua yang egois. Karena saya merasa sudah nyaman dan tidak mau repot mengurus bayi saya biarkan anak saya tanpa punya saudara kandung? Kelak saat dewasa dia akan bersama siapa jika kami sudah tiada. Pasti selama ini dia merasa kesepian.
ADVERTISEMENT
Karena Bella memang serius ingin memiliki adik sampai dia berani dan memaksa saya buka KB spiral. Alhamdulillah tidak lama berselang setelah ulang tahun bella yang 5, saya positif hamil dan hanya kosong 3 bulan. Mungkin Allah memang telah menunjukkan jalanNya, Dia memang ingin menganugrahkan seorang anak lagi kepada kami. Moment yang takkan pernah saya lupakan wajah senangnya putri kecilku melihat testpack positif, karena sebelumnya saya sudah pernah test dua kali dan hasilnya negatif. Begitu garisnya dua Bella langsung memberi tahu papinya, rasa syukur dan bahagia juga dirasakan suamiku.
Karena sudah positif hamil kami pun kedokter kandungan, namun betapa kaget dan sedihnya kami ketika dokter mengatakan detak jantung adik bayi belum terdengar, dan jika minggu depan belum terdengar akan diambil tindakan. Rasanya airmataku mau menetes namun ku tahan agar putri kecilku tidak sedih. Bella yang tampaknya mengerti situasi terdiam dan kurang bersemangat sambil bertanya "Mi, adik kenapa?" Aku cuma bisa tersenyum sambil berkata "Kita minta sama Allah ya nak, biar adiknya sehat".
ADVERTISEMENT
Aku dan suami tak bisa menyembunyikan rasa sedih, tak putus kami berdoa meminta yang terbaik untuk janin yang aku kandung. Seminggu kemudian kami kembali ke RS dan Ya Allah, Kau menunjukkan kebesaran dan kuasaMu detak jantung si adik berdetak keras. Lega dan bahagia sekali rasanya. Bella juga kagum dan takjub bisa mendengar denyut jantung adiknya.
Selama aku mengandung, Bella selalu menyanyikan lagu untuk adiknya dan mengusap perutku, mereka menciptakan ikatan batin yang kuat. Didalam perut si adik juga menendang seakan mengatakan dia pun bahagia dan ga sabar untuk melihat kakaknya. Yang membuat Bella semakin bahagia dokter mengatakan adiknya berjenis kelamin perempuan. Setiap USG dia selalu menemani untuk bertemu adiknya lewat monitor.
ADVERTISEMENT
Dan hari lahir adiknya pun tiba, aku yang seharusnya melahirkan normal tiba - tiba harus melakukan proses melahirkan secara sectio karena detak jantung si adik sangat tinggi. Aku dan suami saat itu hanya berfikir apapun yang terbaik akan kami lakukan. Proses persalinan berjalan lancar, Bella pun sudah bisa melihat adiknya. Saking bahagianya dia sampai menangis karena tidak menyangka akan memiliki adik seperti teman - temannya. Setiap saat dia hanya melihat dan tidak mau jauh dari adiknya. Saya merasa bersalah terlalu lama memberikannya adik, jika saya tahu segitu inginnya dia memiliki adik. Kini saya lega karena keinginannya memiliki adik perempuan sudah terkabul. Adik kecil itu kami beri nama Medina. Semoga kalian bisa menjadi saudara dan sahabat yang saling menyayangi ya, nak.
ADVERTISEMENT