Aku Pemilik Sedikit ASI tapi Terserang Mastitis

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
18 Februari 2019 18:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya mau sharing pengalaman yang bagi saya sangan amat menyakitkan. Semoga bermanfaat bagi yang lain supaya tidak mengalami seperti yang saya alami. Saya mengalami Mastitis. Sudah pernah dengar atau belum Moms penyakit ini? Yuk simak pengalaman saya berikut.
ADVERTISEMENT

Apa itu mastitis?

Mastitis adalah peradangan pada payudara yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi dan disebabkan kuman Staphilococcus Aereus melalui luka pada puting susu (Yulianti  dan Rukiyah, 2010).
Bagi ibu menyusui mungkin horor banget ya kalau dengar kata mastitis ini. Saya sempet liat postingan IG @asiku.banyak dan menurut saya itu postingan terngeri liat ibu yang mastitis, bengkak dan sampai pecah gitu payudaranya.
Waktu itu saya dalam hati bilang "ternyata ada hikmahnya juga ASI saya ga banyak, jadi ga mungkin kena mastitis kayak begitu". Dan siapa yang nyangka, kalau ternyata ga lama setelah itu, saya ngalamin hal yang persis seperti itu.
Sebagian sudah tahu bagaimana perjuangan saya buat memberi Stacy ASI dan ASI saya ya ga banyak, sampai campur sufor dan usia Stacy juga sudah 15 bulan. Setahu saya biasanya mastitis menyerang ibu yang baru lahiran. Di mana ASInya melimpah tapi baby belum banyak konsumsi ASInya, jadilah tersumbat dan mastitis.
ADVERTISEMENT
Jadi ini pengalaman saya sama mastitis
Senin, 24 Des 18
Pas lagi direct breastfeeding Ste di mobil, Ste seperti biasa jail gigit-gigit dan saat itu betul-betul kencang dan sangat sakit. Secara gigi dia udah atas bawah dan gigitnya sekuat tenaga. Alhasil sampe luka. Malamnya saya kaget di bagian areola kok ada benjolan sebesar biji kacang hijau yang keras banget (di PD kiri yang luka).
Selasa, 25 Des 18
Astaga natal saya begini banget. Benjolan makin membesar, saya sudah kompres air hangat dari berangkat kerja di mobil, di kantor sampai pulang lagi, coba massage sendiri tapi tetap belum hancur juga.
Rabu, 26 Des 18
Mulai resah dan panik. Karena baru 3x ngalamin PD keras tapi 4x kompres juga ilang tapi ini enggak! Akhirnya minta ibu bidan buat pijat laktasi. Saat itu kerasnya sudah melebar dan warna kulit PD sudah merah. Rasanya? Setengah mati! Pas pijat laktasi seperti mau pingsan aja. Parah banget sakitnya. Bagian PD yang keras akhirnya melunak, tapi benjolan awal belum hilang juga. Saat itu mulai nangis-nangis ketakutan.
ADVERTISEMENT
Karena kapok dipijat laktaksi, saya ga lanjutin lagi. Berusaha kompres terus dan pijat sendiri. Dan mulai nangis tiap hari. Mulai menggigil dan masih berusaha direct breastfeeding ke Stacy. Tiap mau direct breastfeeding Stacy, butuh waktu bisa sampai 30 menit buat ngumpulin keberanian doang.  Ibu-ibu pasti bisa bayangin gimana rasanya. Kapan berakhirnya?
Sabtu, 29 Des 18
Pas malam, makin merah PD kiri saya dan benjolan sudah makin besar banget dan lebih melunak sedikit. Akhirnya tiap sehabis pumping saya menggigil parah, dan saya mulai minum panadol karena sudah ga tahan sakitnya.
Minggu, 30 Des 18
Akhirnya ke IGD RS. Buat ke situ aja sudah lemes banget dan jujur dari kemaren-kemarennya ga mau karena saya baca pengalaman-pengalaman orang, takut disuntik, dioperasi dll. Tapi ternyata pas sampai di sana, cuma dikasih tahu sama bidan dan dokter IGD kalau harus rajin pompa dan massage aja. Jangan lupa kompres.
ADVERTISEMENT
Ini si sudah seminggu dilakuin tapi ga ada ngaruhnya. Saya sampai bilang "ini bener belum jadi nanah dok?" . Katanya "belum bu tapi lama-lama bisa jadi nanah makanya rajin pompa ya". Dalam hati masih yakin ini kayaknya sudah jadi nanah soalnya saya baca-baca kalau melunak yang tadinya keras, tapi makin sakit dan merah serta kulit lebih mengkilap, hati-hati sudah jadi nanah.
Senin, 31 Des 18
Saya pumping masih keluar ASI. Tanggal 30 pagi masih keluar 55 ml buat PD yang mastitis. Tapi siang sore malam hanya dapat 15 ml per sesi pumping.
Selasa, 1 Jan 19
Rasanya sudah semakin parah. Bangun aja sudah ga kuat dan ga nafsu makan. PD makin merah, makin ga kuat pompa dan badan menggigil. Benjolan makin besar tapi melunak. Tapi masih terus usaha buat pumping walau sakitnya luar biasa. Saya masih direct breatfeeding Ste pakai PD kanan.
ADVERTISEMENT
Puncaknya jam 4.30 subuh, saya mau pumping, saya kompres . Terus sampai 8 menit pumping ga keluar ASI setetspun. Mulai nangis tapi coba tenangin diri. Karena saya takut kalau ASI ga keluar bisa-bisa tambah parah. Akhirnya saya coba pumping pakai tangan.ASI tetep ga keluar sedikitpun.
PD saya pecah
Sampai akhirnya bukan ASI yang keluar, tapi benjolan itu pecah, keluar darah, ASI dan nanah yang netes-netes. Langsung shock, bangunin suami, otw IGD subuh-subuh. Ya Tuhan tahun baru begini amat, tapi saya tetep yakin kalau diijinin terjadi pasti untuk kebaikan.
Di jalan, saya teken sedikit banget bagian atas dan byar tumpah semua itu darah nanah ASI. Tapi saya ga panik karena udah baca pengalaman orang-orang dan katanya mendingan pecah sendiri. Tapi kemudian mikir aduh bakal diapain ini di IGD, apa rasanya dibersihin lukanya? Tapi semoga jadi akhir penderitaan seminggu lebih ini.
ADVERTISEMENT
Sampai IGD dokter bidan dan suster pada heboh gara-gara PD saya pecah. Semua aduh-aduhan. Dan rata-rata nanya "lahirannya udah berapa hari bu?". Dan saya jawab "15 bulan dok".
Terus ditanya "berarti sebelumnya ada luka ya?". Akhirnya saya diambil darah dan dibersihin lukanya. Susternya lagi nyusuin anak juga dan berkali-kali dia berhenti karena dia sendiri aduh-aduhan, linu katanya. Rasanya ya ampun sakit luar biasa. Baru tahu ini sakit bisa nyaingin sakit lahiran. Ga bohong Moms! Sampai suster bilang "pak, ini PD ibunya sampai gede gini bolongnya pak". Perasaan saya sudah campur aduk dan lebih banyak pasrahnya.
Akhirnya diambil darah dan mau dipasang infus obat penahan sakit. Tapi perawat bilang. "Ibu masih bisa tahan sakitnya?". Dan ajaibnya abis dibersihin, itu nyut-nyutannya hilang sama sekali sakitnya pas di IGD. Mungkin karena nanahnya sudah keluar. Akhirnya saya milih ga usah pasang infus. Dan hasil tes darah beneran saya kena infeksi.
ADVERTISEMENT
Jadi awalnya karena digigit, luka. Jadi jalan masuk bakteri. Saluran ASI tersumbat. Jadi bengkak, mastitis, ga tertangani, berubah jadi nanah dan terinfeksi. Jadi walau ASI sedikit bisa kena mastitis ya Moms.
Waspadai tanda-tandanya:
Kalau ngalamin ini, langsung kompres, massage, direct breastfeeding or pumping, tapi dalam 2 hari ga membaik mending langsung ke dokter. Jangan ditunda-tunda. Selalu bersihin PD, terutama puting dengan cara pakai kapas dipakein baby oil, (ini saya dapat dari bidan RS). Terus sebelum nyusuin, keluarin sedikit ASI lalu olesin ke puting, baru setelah itu direct breastfeeding. Jangan lupa selalu konsisten pumping jangan ditunda-tunda.
Semoga bermanfaat.
By: Milka Nathasia
ADVERTISEMENT
Copyright by Babyologist