Konten dari Pengguna

Amankah Fototerapi pada Bayi Kuning?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
5 Juni 2018 9:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Amankah Fototerapi pada Bayi Kuning?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pemberian ASI sangat dianjurkan bagi para ibu pasca proses kelairan bayinya. Karena, proses pemberian ASI pada bayi berpengaruh terhadap warna kuning pada bayi. Berdasarkan keterangan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), pemberian ASI pada bayi membantu meningkatkan gerak peristaltik sehingga bilirubin dapat dikeluarkan dengan mudah melalui proses feses maupun urin. ASI dapat membantu proses pemulihan hiperbilirubinemia.
ADVERTISEMENT
Proses pemberian ASI pada bayi berpengaruh terhadap warna kuning pada bayi.
Alternatif lain yang dilakukan dokter ketika bayi mengalami hiperbilirubinemia ialah dengan menjalani proses fototerapi. Fototerapi merupakan proses penyinaran bayi menggunakan sinar biru-hijau. Proses ini dilakukan dengan cara meletakan bayi ke dalam tabung fototerapi, kedua mata bayi ditutup dengan menggunakan kacamata khusus guna melindungi retina mata si kecil dari paparan sinar, dan bayi hanya dipakaikan popok. Sinar biru-hijau akan menembus kulit bayi secara merata dan membuat bilirubin yang ada pada tubuh bayi terpecah, sehingga menjadi menjadi senyawa yang lebih mudah dikeluarkan melalui proses feses atau urin. Perlu diperhatikan, selama bayi dalam proses fototerapi, bayi harus senantiasa diberikan ASI oleh sang ibu. Hal ini dilakukan agar proses fototerapi berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Penanganan melalui proses fototerapi biasanya memakan waktu kurang lebih 1-2 hari, sampai kadar bilirubin benar-benar turun pada tingkatan normal. Proses fototerapi juga dapat memberikan efek samping terhadap bayi seperti, dehidrasi, diare, dan timbulnya ruam kulit namun akan hilang dengan semestinya. Oleh karenanya proses fototerapi memang tak jarang menimbulkan rasa cemas. Tetapi jangan khawatir Mom, selain menggunakan fototerapi, para ibu juga bisa memanfaatkan ASI guna memecah bilirubin yang berlebih pada buah hati.
Sebaiknya pasca kelahiran bayi, Mom senantiasa melakukan perlekatan atau latch on dengan buah hati. Karena proses perlekatan ibu dan bayi pada umumnya sangatlah penting untuk menstimulasi keluarnya ASI. Anda juga harus senantiasa memperhatikan seluruh kondisi bayi pada saat bayi baru dilahirkan, jika terdapat keluhan segeralah berkonsultasi dengan Dokter.
ADVERTISEMENT
 
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.