Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Amankah Hamil Lagi Setelah 6 bulan Melahirkan secara Caesar?
5 September 2019 11:38 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Amankah Hamil Lagi Setelah 6 bulan Melahirkan secara Caesar?
ADVERTISEMENT
Hi moms, saya mau sharing story kehamilan saya, Usia Mora anak pertama saya, Laki laki, baru 6 bulanan ketika saya hamil anak ke2. Dan saya shock ketika melihat garis 2 ditestpack. Saya rasanya tidak bisa berkata apa-apa. Hanya mengulang ngulang, what seriously? What? What? Bahkan saya bingung mau menyampaikan kabar bahagia tsb kepada suami. Karena planning kami sebelumnya adalah setelah Mora usia 2 tahun baru rencana menambah anak ke2.
ADVERTISEMENT
Tapi kemudian saya menyadarkan diri sendiri bahwa ini adalah rezeki dari Allah swt. Kemudian malam hari sepulang suami bekerja, saya sampaikan kabar bahagia tsb kepada suami, reaksi awal suami juga sama, kaget tapi kemudian bersyukur karena diberi rezeki kembali oleh Allah swt. Wajah kami berdua waktu itu terlihat lucu, kaget, shock campur aduk jadi satu. Lalu beberapa hari kemudian, saya kontrol ke dokter kandungan sebelumnya untuk benar-benar memastikan apakah aman untuk saya dan janin mengingat saya baru 6 bulan melahirkan secara Caesar. Karena pada saat saya melahirkan Mora, dokter kandungan saya sambil bercanda berkata bahwa 6 bulan lagi atau setahun lagi saya sudah bisa nambah anak ke2, dan waktu itu kami hanya tertawa menanggapinya.
ADVERTISEMENT
Begitu bertemu dengan beliau, saya dan suami langsung berkata, nah lho dokter mah makbul doanya, beneran deh saya hamil lagi ini baru 6 bulan lahiran. Dan dokter saya tertawa menanggapinya. Setelah di USG, beliau mengatakan insyaAllah aman dengan pengawasan darinya selama kehamilan. Sekedar informasi, jika dahulu lahiran caesar baru dibolehkan hamil lagi diatas 2 tahun, perkembangan ilmu kedokteran sekarang beberapa dokter senior sudah membolehkan minimal 6 bulan, bahkan ada dokter ekspat di RS bergengsi yang berani memberikan izin hamil lagi setelah 3 bulan lahiran caesar. Sepertinya ini perkembangan dari teknik jahitan dan obat-obatan yang semakin bagus.
Lalu seperti biasanya pada umumnya, saya rutin kontrol sebulan sekali. Beberapa teman sering menanyakan, kira kira apa ya gender anak ke2 saya, sampai mereka menanyakan feeling saya sebagai ibunya sepertinya calon bayi nya perempuan atau laki-laki? Dan pada saat itu mereka pada nebaknya perempuan. Dan momen momen penasaran dgn gender calon bayi adalah momen yg menyenangkan. Jawaban saya waktu itu, terserah apa aja yg dikasi sama Allah swt. Padahal dalam hati ya deg degan ngarepnya semoga cewe ya. Tapi karena saya sudah banyak membekali diri dengan ilmu kehamilan sebelumnya, jadi saya bener bener ga mau berharap ke 1 gender, karena apa yg saya fikirkan dan ucapkan, akan dirasakan oleh janin saya, dan saya tidak mau hal seperti itu mempengaruhi perkembangan janin saya.
ADVERTISEMENT
Padahal saya sudah mulai merasakan feeling kalau sepertinya calon anak ke2 saya perempuan, tapi benar benar saya tidak berani memikirkannya apalagi menyebutkannya. Saya bungkam dulu sampai nanti terlihat di USG jenis kelaminnya. Setelah bulan ke 4 atau 5, saya lupa persisnya, dokter mengatakan kemungkinan gendernya perempuan. Saya langsung merasa senang, tapi tetap saya tahan untuk tidak terlalu gembira, karena bisa saja hasil USG meleset.
Dan rutinitas kontrol tiap bulan pun jadi semakin semangat dinanti. Dan juga saya semakin bersyukur atas kehamilan ini. Walaupun tantangannya lebih berat karena jarak anak pertama dan ke2 terlalu dekat. Lalu dibulan berikutnya hasil USG masih terlihat cewe. Begitu masuk bulan ke 7 atau 8 saya lupa, saya mulai menyiapkan belanja belanja kebutuhan menyambut calon baby girl. Excited pastinya, gemes dan kalap rasanya sewaktu belanja, semua baju lucu pengen dibeli. Moms yg lain gitu jugakan.
ADVERTISEMENT
Kemudian sampailah pada hari H yg dijadwalkan untuk SC. Jadwal SC saya dimajukan 3 minggu dari due date, karena saya hamil sambil menyusui, janin jadi cepat masuk panggul, dan sudah diposisi jalan lahir. Sehingga dokter mulai khawatir jahitan saya yang di rahim khawatir robek. Saya sudah diwanti wanti harus langsung ke IGD jika ada tanda tanda bahaya. Pada usia kandungan 7-8 bulanan, karena saya sambil menyusui, menimbulkan kontraksi, saya sempat berasa keram perut lumayan parah, malam hari jam 10 an saya menghubungi beliau, dokter langsung memberikan resep penguat janin, dan mewanti wanti lagi jika ada tanda bahaya harus segera ke IGD.
Saya sempat khawatir & bingung dan perasaan campur aduk dan merasa bersalah jika seandainya terpaksa lahir premature. Setelah keram mulai reda, sejak itu saya kurangi dulu menyusui dan saya campur dgn susu formula untuk Mora. Saya terus berdoa setiap hari mohon diberi keselamatan dan kelancaran kehamilan sampai hari jadwal SC. Rasanya hari jadi berjalan lambat dibanding sebelumnya. Setiap harinya saya berdoa dan terasa lambat untuk dilewati.
ADVERTISEMENT
Alhamdulillah sujud syukur sampai juga saya di tanggal tsb, 28 Februari 2018, Dan sambil bersiap utk proses SC, saya masih tetap deg degan, apakah gendernya beneran perempuan nantinya atau bukan. Lega & bahagia sekali ketika dokter memberitahukan gender anak ke2 saya benar perempuan. Yang kemudian kami beri nama Clarissa Kiandra Lubis. Panggilan kesayangannya Cla. Pelengkap kebahagiaan saya, suami dan abangnya. Beda usia Mora dan Cla 15 bulan. Sekarang usia Cla 18 bulan, dan Mora 33 bulan. Demikian story kehamilan Clarissa, sampai jumpa di Story Menyusui ya moms.