Konten dari Pengguna

Anak Sering Nonton YouTube? Ini Dia Dampaknya

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
27 Maret 2019 10:19 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak berumur 1-5 tahun akan mengalami fase rasa ingin tahu dan senang bereksplorasi terhadap banyak hal. Ia juga akan mempunyai hobi atau kegemaran terhadap hal-hal tertentu seperti senang melihat binatang dan ingin memiliki peliharaan, senang mengoleksi barang kegemaran, senang nonton kartun dan bahkan senang menonton YouTube. Nampaknya, menonton video di Youtube menjadi kegemaran anak-anak masa kini. Dengan ribuan konten video anak yang nampang di YouTube, sekali saja Moms memperkenalkannya, maka ia bisa jadi kecanduan nonton.
ADVERTISEMENT
Tahukah Moms, rata-rata anak berusia 1-5 tahun pada zaman sekarang senang menonton Youtube, 4 dari 5 ibu mengiyakannya. Kegemaran menonton YouTube ini ada yang sampai menjadi candu ataupun bisa dikatakan addicted terhadap tontonan yang ada di YouTube. Tontonan dari berbagai channel dengan konten anak-anak, mainan, kartun dan sebagainya menjadi kegemaran yang membawa kecanduan berbahaya bagi anak-anak.

Bagaimana dampak kecanduan menonton YouTube?

Moms bisa melihatnya dari sisi positif dan negatifnya. Jika salah membiarkan anak begitu saja dengan hobi barunya ini, bisa-bisa hanya dampak negatifnya saja yang akan berpengaruh pada tumbuh kembang sang buah hati. 
Sisi positifnya, anak akan lebih aware atau melek teknologi sedari dini. Ia juga lebih eksploratif dengan lebih banyak masukan dan wawasan yang didapat dari hasil menonton YouTube. Jika Anda membatasi anak saat bermain gadget atau menonton YouTube, maka fase hobi kecanduan menonton ini akan terlewati. Moms bisa memberi batasan dan aturan pada anak, bahwa menonton YouTube diperbolehkan asalkan selama waktu tertentu saja, misal setengah jam atau 1 jam saja dalam sehari. Dengan merasa dibatasi, si Kecil tidak akan terlalu addicted untuk menonton berlarut-larut.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan dampak negatifnya? Moms perlu waspada terhadap dampak negatifnya ya. Jika Moms membiarkannya menonton kegemarannya dengan sesuka hatinya tanpa aturan waktu, Moms harus menerima konsekuensi tumbuh kembang anak terganggu. Setelah kecanduannya, ia akan sulit bersosialisasi, tidak mau main di luar atau sulit bergaul, dan hanya ingin berada di zona nyamannya, yaitu menonton sepanjang waktu. Dampak ini jika dibiarkan, akan terbawa sampai masa depannya. Ia akan sulit belajar, malas dan tidak mau bekerja.
Terlebih lagi radiasi layar smartphone yang berbahaya bagi kesehatan mata maupun otak. Seorang anak yang sudah kecanduan nonton YouTube sepanjang harinya semenjak ia dari bayi, mengakibatkannya sulit berjalan. Kesehatan mata pun bisa terganggu, tidak mau kan anak ganteng atau anak cantik Moms memakai kacamata minus sedari kecil saat ia seharusnya bisa melihat lebih baik dari kita para orangtua.
ADVERTISEMENT
Menonton boleh saja untuk sekedar hiburan, namun tidak disarankan menjadi sebuah kebiasaan. Apapun kesibukan Moms, demi anak anteng Moms sepatutnya tidak membiarkannya menonton berlebihan. Namun sekali lagi, fase hobi menonton YouTube ini akan terlewati begitu saja jika kita menyikapinya dengan mengambil tindakan pencegahan sedari awal. Semua demi tumbuh kembang sang buah hati ya, Moms.
Semoga bermanfaat.
By: Yuni Nurmalia
Copyright by Babyologist