Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Anak yang Tidak Bisa Diam = Anak Nakal?
23 Desember 2018 10:30 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Anak yang tidak bisa diam dan selalu bertingkah memang sering kali dicap sebagai anak nakal. Apakah benar demikian Moms? Jawabannya, belum tentu.
ADVERTISEMENT
Memiliki anak yang aktif dan tidak bisa diam memang cukup merepotkan. Terlebih bila membawa si Kecil ke tempat umum atau acara keluarga. Ada saja yang dilakukannya seperti melompat, berlari, naik-naik ke kursi, mengerak-gerakkan tangan atau kakinya ketika duduk. Seperti energinya itu tidak ada habisnya. Kalau sudah begini, pasti Moms yang pusing harus mengejar atau memberitahu si Kecil agar bisa duduk dengan tenang. Belum lagi kalau ada komentar menyebut anak kita nakal karena tidak bisa diam.
Padahal faktanya, anak yang aktif tidak bisa diam bukan berarti nakal. Bisa jadi anak Moms adalah anak yang cerdas. Lho kok bisa? Menurut Dr. Howard Gardner, profesor pendidikan di Harvard University Amerika, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Yaitu kecerdasan linguistik (bahasa), Matematika, Visual Spasial, Musik, Interpersonal, Intrapersonal, kinestetik dan naturalis.
ADVERTISEMENT
Bila anak Moms memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas, bisa jadi si Kecil memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan kinestetik butuh penyaluran energi gerak dibandingkan anak lain. Karena anak yang cerdas secara kinestetik tidak mau diam berlama-lama.
Cara menangani anak dengan kecerdasan kinestetik tidak bisa dengan emosi. Sebaiknya Moms mendukung kecerdasannya dengan memberikan media penyaluran energi berlebihnya. Moms bisa memberikan anak mainan seperti balok-balok kayu, lilin mainan, atau kantong pasir agar ia bisa membuat bangunan atau rumah-rumahan. Bisa juga dengan mengajaknya bermain lompat tali, petak umpet, atau permainan lainnya yang membutuhkan banyak gerak. Sering-seringlah mengajaknya untuk berolahraga seperti bermain bulu tangkis, berenang, bersepeda, sepak bola, permainan melempar dan menangkap bola atau lainnya. Moms juga bisa mengajaknya ke play ground agar ia bisa sepuasnya bermain sekaligus belajar.
ADVERTISEMENT
Menstimulasi anak sesuai dengan kecerdasannya akan mendorong perkembangan anak menjadi lebih optimal nantinya, sesuai bakat dan minatnya.
Semoga bermanfaat.
By: Berkah Dwi Rahayu
Copyright by Babyologist