news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa Itu Alat Kontrasepsi Diafragma?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
17 September 2018 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Itu Alat Kontrasepsi Diafragma?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk kubah dangkal dan terbuat dari silikon atau karet. Seperti kondom, diafragma juga hanya digunakan pada perempuan. Anda bisa mengisi sebagian diafragma menggunakan gel atau krim (spermisida)  yang bisa membunuh sperma dan masukan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan intim.
ADVERTISEMENT
Diafragma memiliki fungsi untuk menghalangi sperma masuk ke dalam rahim dan menjaga spermisida tetap berada dekat rahim dan membunuh sperma yang berusaha masuk ke rahim.
Diafragma juga merupakan pilihan yang tepat untuk ibu menyusui karena tidak akan mempengaruhi ASI, berbeda dengan alat kontrasepsi lain seperti pil atau suntik
Namun meskipun aman untuk ibu menyusui, diafragma ini tidak melindungi Anda dari penularan penyakit melalui kelamin, sehingga jika Anda mengkhawatirkan hal ini terjadi sebaiknya memilih tambahan kondom untuk melindunginya.
Pastikan juga kondisi Anda dalam keadaan sehat ketika hendak menggunakan diafragma, karena jika dipakai terus menerus diafragma bisa menimbulkan iritasi pada vagina dan bisa memancing masuknya virus dan bakteri berbahaya.
ADVERTISEMENT
Untuk menggunakan diafragma Anda harus berkonsultasi dulu, nanti ukuran diafragma akan disesuaikan dengan ukuran panggul Anda. Dan akan diberikan surat rekomendasi agar Anda bisa membelinya di klinik. Anda juga disarankan untuk membeli gel spermisida untuk dipakai secara bersamaan dengan diafragma.
Diafragma sebaiknya dibiarkan tetap berada dalam vagina hingga 6 jam setelah terakhir kali Anda melakukan hubungan intim. Dan jika hubungan intim berlangsung lebih dari 6 jam Anda tidak perlu melepasnya, Anda cukup memberi tambahan spermisida ke dalam vagina. Namun jangan sampai diafragma ini berada dalam vagina lebih dari 24 jam.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor