Konten dari Pengguna

Apakah Itu Plasenta Previa?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
4 November 2018 0:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah Itu Plasenta Previa?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian ibu hamil mungkin istilah Plasenta Previa masih banyak yang belum mengetahui, apalagi buat new Mom seperti saya. Semua bumil tentu menginginkan kehamilan yang sehat, janin yang tumbuh dan berkembang dengan baik, begitu pula dengan saya. Jadi, sewaktu kehamilan saya menginjak usia 20 minggu saya dan suami memutuskan untuk USG 4D Moms, tepatnya di klinik khusus USG yang berada di daerah Poris, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Namanya baru pertama kali hamil, saya belum sepenuhnya mengerti apa yang dokter katakan. Di situ dokter bilang bahwa plasentanya di posisi yang rendah. Moms, harus jadi aktif ya kalau tidak tahu, jangan seperti saya yang hanya terdiam ketika dokter dan suster bilang begitu. Untung selanjutnya dokter bilang tidak apa-apa masih ada waktu agar plasenta bisa naik. Sejujurnya pada saat itu saya masih belum mengerti akibat apa yang bisa ditimbulkan bila plasenta terletak di bawah. Kemudian saya langsung browsing mengenai plasenta letak rendah, dan saya menemukan istilah plasenta previa.
Plasenta Previa adalah kondisi di mana letak plasenta rendah sebagian atau seluruhnya menutupi mulut rahim. Ketika seorang wanita hamil, maka plasenta akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim. Plasenta berperan penting loh untuk perkembangan janin, karena terhubung dengan tali pusar maka plasenta akan mengalirkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, serta membuang zat-zat yang tersisa dari darah bayi.
ADVERTISEMENT
Selama kehamilan rahim seorang wanita akan berkembang dan plasenta akan menjauh dari mulut rahim (serviks) bergerak ke atas. Tapi jika tetap di bawah dan menutupi serviks, kondisi ini yang disebut dengan plasenta previa. Jika seorang ibu hamil mengalami kondisi ini, maka bisa berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungannya.
Gejalanya biasanya adalah pendarahan tanpa disertai rasa sakit. Namun memang tidak semua bumil yang mengalami kondisi ini mengalami pendarahan, contohnya seperti saya. Sebagian juga ada yang mengalami kontraksi atau nyeri di punggung atau perut bagian bawah. Bumil yang mengalami plasenta previa sangat mungkin terjadi pendarahan baik sebelum atau saat melahirkan, kelahiran prematur atau lepasnya plasenta. Dan saya bersyukur itu semua tidak terjadi pada diri saya.
ADVERTISEMENT
Belum ada penyebab pasti mengenai plasenta previa, tapi mungkin beberapa hal di bawah ini bisa menjadi faktor terjadinya plasenta previa.
Pernah menjalani operasi pada rahim, misalnya kuret atau pengangkatan miom
Pernah mengalami plasenta previa
Pernah menjalani operasi caesar
Pernah mengalami keguguran
Merokok
Berusia 35 tahun atau lebih
Pernah melahirkan
Pernah menjalani operasi pada rahim
Menggunakan kokain
Plasenta Previa Dibagi Menjadi 2 Kategori Berdasarkan Letaknya
Apabila plasenta berada di bawah tanpa menutupi jalan lahir mak disebut dengan Plasenta Previa Minor, bumil yang mengalami ini masih bisa menjalankan proses kelahiran normal.
Akan tetapi jika plasenta menutupi jalan lahir disebut sebagai Plasenta Previa Mayor maka ibu hamil akan membutuhkan prosedur kelahiran caesar.
Cara menangani kondisi Plasenta Previa ini adalah dengan istirahat sebanyak mungkin, transfusi darah atau operasi caesar.
ADVERTISEMENT
Faktor yang Menentukan Langkah Penanganan Plasenta Previa
Apakah terjadi perdarahan atau tidak
Tingkat keparahan perdarahan
Apakah perdarahan berhenti atau tidak
Kondisi kesehatan sang ibu dan bayi
Usia kandungan
Posisi plasenta dan bayi
Ibu hamil yang tidak mengalami pendarahan biasanya tidak perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit, tapi harus tetap waspada. Beristirahatlah yang banyak di rumah, hindari berhubungan seks agar tidak memicu pendarahan.
Bersyukur sejak dikatakan dokter plasenta saya letak rendah hingga setelah lahiran saya tidak mengalami pendarahan. Nah Moms, ini bisa jadi salah satu hal yang harus Moms tanya pada saat USG ya. Jika memang mengalaminya dan tahu lebih awal akan lebih baik dan lebih cepat ditangani daripada terlambat.
Semoga bermanfaat.
ADVERTISEMENT
By: Suriani slamet