Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Apakah Plasenta/Ari-Ari Harus Dikubur?
15 Mei 2018 21:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Plasenta merupakan sebuah perantara yang tumbuh seiring dengan berkembangnya janin dalam rahim seorang ibu. Guna dari plasenta yaitu untuk menyalurkan zat-zat yang dibutuhkan dari ibu pada janinnya, seperti O2, darah si ibu, dan juga nutrisi-nutrisi untuk melengkapi pertumbuhan janin. Pada saat janin dilahirkan, plasenta juga akan ikut keluar dan sudah tidak memiliki fungsi apa-apa terhadap kehidupan bayi.Biasanya sebagian orang akan menguburkan plasenta dengan berbagai ritual khas. Sebenarnya, tidak masalah kalau plasenta tersebut dibuang. Tapi untuk menghindari penyalahgunaan plasenta, maka sebaiknya plasenta ini dikuburkan karena plasenta memiliki jaringan yang bisa dibuat menjadi bahan kosmetik bahkan bisa membuat kloningan manusia karena memiliki sistem sel yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh.Walaupun sebenarnya manfaat plasenta ini sangat banyak, tapi ada juga yang suka memanfaatkannya secara negatif. Oleh karena itu, plasenta sebaiknya dikubur saja agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk cara penguburannya, bisa disesuaikan dengan kepercayaan masing-masing. Kalau menurut saya, sebaiknya plasenta dimasukkan ke dalam kendi dan kemudian dikubur dalam tanah. Saat ini, kita juga bisa menyimpan plasenta pada bank plasenta, namun yang disimpan hanya darahnya saja, dan sisanya sebaiknya tetap dikubur. Kalau disimpan dalam bank plasenta, suatu saat plasenta itu dapat digunakan sebagai pengobatan dan hal-hal lain.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Felicia Denisa.