Asherman, Sindrom Langka yang Bisa Mempengaruhi Menstruasi

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
9 Juli 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nyeri saat menstruasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyeri saat menstruasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sindrom Asherman atau yang bisa disebut juga dengan Sinekia intrauterin dan Sinekia uterus adalah kelainan ginekologis langka yang ditandai dengan perubahan dalam siklus menstruasi. Orang yang mengalami sindrom ini mengalami pembentukan jaringan parut di rongga rahim. Masalah ini paling sering berkembang setelah operasi rahim.
ADVERTISEMENT
Penyebab Sindrom Asherman
Beberapa penyebab sindrom Asherman adalah sebagai berikut:
Gejala Sindrom Asherman
Sindrom yang hanya ditemukan pada wanita ini memiliki gejala-gejala umum penurunan aliran menstruasi, peningkatan kram, nyeri perut, amenore, dan dalam banyak kasus, infertilitas.
Diagnosis Sindrom Asherman
Pada kebanyakan kasus sindrom Asherman, pemeriksaan panggul tidak dapat menunjukkan adanya gejala. Dokter dapat melakukan tes sinar-X sederhana untuk mendiagnosis sindrom Asherman. Sinar-X dilakukan dari rahim dengan tabung kecil yang ditempatkan di serviks.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak dokter akan menggunakan kateter balon kecil yang ditempatkan di dalam rahim untuk menghemat waktu. Meski demikian, diagnosis sindrom Asherman terbaik dilakukan melalui hysteroscope yang menggambarkan bagian dalam rahim secara langsung.
Pengobatan Sindrom Asherman
Untuk menghilangkan adhesi, dokter akan membedah dengan menggunakan metode histeroskopi. Setelah jaringan parut diangkat, rongga rahim harus tetap terbuka saat sembuh agar tidak terjadi perlengketan kembali.
Di sisi lain, banyak dokter tidak setuju dengan penggunaan laser atau perangkat lain untuk menghilangkan adhesi. Mereka mengklaim bahwa penggunaan alat potong kecil cenderung mengiritasi lapisan rahim atau menyebabkan infeksi.
Terapi hormon dilakukan untuk mendorong menstruasi. Sementara menunggu lapisan uterus sembuh, penderita didorong untuk mengonsumsi estrogen. Antibiotik mungkin perlu dikonsumsi jika ada infeksi.
ADVERTISEMENT
Komplikasi Sindrom Asherman
Komplikasi karena operasi histeroskopi jarang terjadi. Namun apabila terjadi, komplikasi yang muncul mungkin termasuk perdarahan, perforasi rahim, dan infeksi panggul. Dalam beberapa kasus, pengobatan sindrom Asherman tidak akan menyembuhkan infertilitas.
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter apabila: