Konten dari Pengguna

Bagaimana Menghadapi Adik yang Cemburu pada Kakaknya?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
2 Januari 2019 1:22 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagaimana Menghadapi Adik yang Cemburu pada Kakaknya?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Memiliki anak-anak dengan usia yang terpaut cukup dekat merupakan tantangan tersendiri bagi para orang tua dalam membesarkan mereka. Biasanya orang tua memiliki beberapa alasan untuk memiliki anak dengan jarak usia yang dekat. Saya dan suami memutuskan untuk memberikan adik pada anak sulung kami yang saat itu belum genap 1 tahun dengan tujuan agar mereka bisa menjadi teman bermain karena dibesarkan bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Hal utama yang cukup membebani pikiran dengan memiliki 2 anak dengan jarak usia yang dekat adalah bingung bagaimana membagi kasih sayang terutama waktu. Hal yang sangat saya takutkan saat itu adalah anak pertama kami akan merasa tersingkirkan dengan kehadiran adik barunya yang pasti sangat butuh perhatian dan waktu dalam memenuhi semua kebutuhannya. Karena itu saya dan suami selalu berusaha menyediakan banyak waktu hanya bertiga saja dengan si kakak. Bahkan dalam beberapa kesempatan kami pergi liburan bertiga saja dan si adik dititipkan pada neneknya dengan pemikiran bahwa adiknya masih terlalu kecil, selain itu juga untuk mengambil quality time untuk si kakak.
Namun tanpa saya sadari, boleh dikatakan kami kebablasan karena terlalu menjaga perasaan si kakak agar tidak cemburu pada adiknya. Yang terjadi justru si adik yang cemburu dengan kakaknya. Hal ini dilihat dari si adik tiba-tiba rewel jika melihat saya sedang memangku kakaknya. Kadang juga adiknya terlihat bengong ketika melihat papanya menggendong kakaknya. Setiap saya akan mengantar kakaknya sekolah si adik juga mendadak nangis memeluk kaki saya.
ADVERTISEMENT
Setelah sadar situasi ini, saya tahu bahwa ini tidak boleh dibiarkan saja. Saya ingin anak-anak saya tahu bahwa kasih kami sebagai orang tua untuk mereka sama besarnya. Saya juga ingin mereka bisa saling menyayangi dan tidak ada kecemburuan satu sama lain.
Bagaimana Menghadapi Adik yang Cemburu pada Kakaknya? (1)
zoom-in-whitePerbesar
Berikut tips yang saya ingin bagikan kepada para Moms bagaimana menghadapi si adik yang cemburu pada si kakak:
1. Cari tahu penyebab si adik cemburu pada si kakak
Setiap orang tua terutama ibu pasti mengenal dengan baik karakter dan perilaku anak-anaknya. Mencari tahu penyebab si adik cemburu pada kakaknya adalah hal penting dan utama yang harus dilakukan supaya kita dapat memperbaiki situasi. Contohnya: Si adik cemburu pada si kakak karena Moms lebih banyak menghabiskan waktu bersama kakaknya dibanding dengan si adik. Artinya situasi ini membuat si adik merasa orang tua lebih sayang pada si kakak. Para Moms harus tahu bahwa berapapun usia seorang anak, mereka sangat sensitif terhadap hal ini karena memang kebutuhan utama manusia adalah kasih.
ADVERTISEMENT
2. Memberi perhatian pada si adik lebih banyak dari biasanya
Perhatian merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak. Jika seorang anak merasakan orang tuanya lebih banyak memberi perhatian pada saudaranya, maka ia merasa tidak dikasihi. Inilah yang menimbulkan kecemburuan. Dalam kasus saya, si adik memang lebih banyak ditemani oleh neneknya dan mbak di rumah. Biasanya setiap malam saya akan menemani kakaknya tidur malam setelah itu pindah ke kamar si adik yang sudah tertidur. Setelah merasakan kecemburuan si adik pada kakaknya, saya berganti strategi dengan setiap malam menidurkan si adik terlebih dahulu sementara si kakak bermain dengan papanya. Setelah itu baru saya akan menyiapkan si kakak untuk tidur dan menemaninya tidur sebelum pindah kembali ke kamar si adik. Strategi ini cukup ampuh dan sekaligus memberi saya cukup waktu untuk memusatkan perhatian pada si adik.
ADVERTISEMENT
3. Quality time bersama si adik
Ketika si adik masih bayi, kami banyak sekali memberikan quality time bersama sang kakak dengan cara pergi jalan-jalan bertiga atau sekedar makan di luar, sementara si adik dititipkan sebentar pada neneknya. Sekarang setelah si adik mulai besar dan mulai timbul rasa cemburu, maka setiap weekend ada kalanya kami membawa adik jalan-jalan bertiga saat kakaknya tidur.
4. Katakan berulang-ulang, “Mama sayang kakak dan adik. Kalian berdua adalah kesayangan mama.”
Menurut saya kalimat ini penting dan harus sering diucapkan pada anak-anak. Ketika si kakak rewel minta gendong lalu si adik melihat dan mendadak ikut rewel, saya akan duduk memangku adik dan memeluk si kakak dengan tangan yang lain sambil mengatakan, “Dua-duanya Mommy peluk ya. Mommy sangat sayang sama kalian berdua.” Setelah itu jika situasi rewel mereda, saya akan segera ajak keduanya bermain atau mencari snack yang bisa dimakan bersama-sama. Namun, jika ternyata si kakak masih rewel (pasti ada kebutuhan yang belum terpenuhi), saya akan memberikan mainan kesukaan pada si adik untuk mengalihkan perhatiannya, lalu segera melihat apa yang diinginkan kakaknya supaya bisa kembali bermain bersama mereka. Yang paling penting adalah anak-anak mengerti bahwa mereka tidak harus berkompetisi untuk mendapatkan kasih sayang yang lebih banyak. Saya selalu mengatakan bahwa mereka adalah teman dan sahabat untuk satu sama lain, bukan musuh.
ADVERTISEMENT
Demikian tips berdasarkan pengalaman pribadi yang bisa saya bagikan kepada para Moms jika menghadapi anak kedua yang cemburu pada kakaknya.
 
Semoga bermanfaat.
By: Roosyanti Wijaya
Copyright by Babyologist