Konten dari Pengguna

Bahaya Overstimulasi pada Bayi

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
17 Juli 2018 22:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bahaya Overstimulasi pada Bayi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Overstimulasi yang terjadi terus-menerus akan membuat bayi kelelahan, memengaruhi kepribadian (emosional, cengeng, pendiam, dan sebagainya), dan berdampak pada proses belajarnya kelak.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tanda bayi yang overstimulasi?
Biasanya gejala overstimulasi, antara lain:
Bayi memalingkan pandangannya ketika diajak berinteraksi
Pandangan bayi seperti kosong (bengong)
Sulit tidur (seperti kita orang dewasa, jika sudah excited pasti susah tidur)
Menegangkan anggota tubuh (seperti tangan/kaki)
Bernapas cepat
Menangis menjerit-jerit tanpa sebab yang jelas namun kemudian bisa ditenangkan
Cara menenangkan bayi yang rewel karena overstimulasi:
Pindahkan bayi ke ruangan yang tenang dan hening
Usahakan bayi melihat ruangan yang lapang (tidak banyak barang di sekitar), bisa juga dengan meredupkan lampu
Gendong dan timang bayi
Mandikan bayi dengan air hangat/selimutkan bayi. Sebagian bayi menjadi tenang saat suhu hangat (bukan panas ya)
ADVERTISEMENT
Pijat bayi supaya rileks dan mudah tidur
Nyanyikan lagu nina-bobo, atau keluarkan suara "shhh..shhh" saat menggendong bayi akan membantu menenangkan bayi
Cara mencegah bayi overstimulasi:
Berikan stimulasi secara bertahap dan pelan. Misal hari ini stimulasi visual dengan melihat benda warna-warni, keesokan harinya baru berikan stimulasi lain seperti mendengarkan lagu.
Buat jadwal pemberian stimulasi
Ciptakan rutinitas pada bayi (misalnya: makan, mandi, tidur pada jam yang sama setiap harinya)
Biarkan bayi tidur jika ia sudah lelah
Berikan "Me Time" untuk bayi. Tidak masalah kita terus berada di samping bayi, tapi kita bisa hanya mengamatinya saja tanpa perlu terus-terusan mengajaknya bermain.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Kristiani Chen.