Konten dari Pengguna

Bahayanya Sunat pada Bayi Kuning

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
29 November 2018 16:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bahayanya Sunat pada Bayi Kuning
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setiap orangtua pasti punya keputusan berbeda, apakah anaknya perlu disunat atau tidak. Menurut kedokteran, bayi baru lahir paling cocok disunat pada hari kedua atau ketiga karena bayi belum begitu merasakan sakit dan juga lebih mudah untuk dijaga karena bayi baru lahir belum banyak gerak.
ADVERTISEMENT
Saat Jaey lahir, saya dan suami juga berencana untuk langsung sunat pada hari kedua, tetapi DSA menganjurkan di hari ketiga. Pada hari ketiga hasil laboratorium Jaey, kuningnya cukup tinggi sehingga dokter anjurkan untuk menunda sunat.
Setelah 1 minggu, kami membawa Jaey kontrol dan meminta agar disunat. Saat itu DSA mengatakan sudah boleh disunat, dan dirujuk ke dokter bedah khusus sunat bayi. Tetapi pada saat kami ketemu dokter bedah, dokter bedah malah menolak untuk sunat. Mengapa? Karena kulit Jaey masih kelihatan kuning, dan hasil bilirubin total (direct -indirect) menurut beliau masih tidak cocok untuk sunat.
Menurut dokter, bahayanya sunat jika bayi masih kuning dapat mengakibatkan risiko pendarahan. Pendarahan yang terus menerus dapat mengakibatkan luka sunat tidak dapat memulih dan bisa menjadi infeksi karena adanya bakteri dari air kencing.
ADVERTISEMENT
Jadi Moms, jika bayi mau disunat harus dikonsultasikan dengan dokter bedah khusus sunat bayi terlebih dahulu, dan pastikan kondisi bayi benar sehat. Jaey akhirnya belum sunat, dan kami memutuskan untuk nanti gedean baru sunat, karena untuk bayi yang sudah mulai gerak (usia 3 bulan) harus dibius total untuk sunat. Mungkin masing-masing dokter bisa berbeda ya Moms.
Semoga bermanfaat.
By: Junis Kenshi
Copyright by Babyologist