Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bantal Tinggi Membuat Tidur Nyenyak? Mitos atau Fakta?
12 Desember 2018 20:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apakah Mom memberikan bantal pada si Kecil untuk menemani tidurnya? Bantal memang dapat membuatnya merasa nyaman serta menopang kepalanya saat sedang beristirahat. Tak jarang pula, beberapa orang tua bahkan menyusun 2 bantal sekaligus karena beranggapan bahwa hal tersebut akan membuat sang anak merasa lebih nyaman. Namun, Mom harus mewaspadai kebiasaan tersebut, karena bantal yang terlalu tinggi nyatanya dapat berpengaruh buruk pada posisi tulang leher dan pertumbuhan tulang belakang.
ADVERTISEMENT
Posisi bantal sendiri sebenarnya dapat berpengaruh besar terhadap kualitas tidur. Dokter Jalalin Sp.KFR (Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi) di Graha Spesialis Rumah Sakit Mohammad Husein Palembang, menyebutkan bahwa posisi bantal yang salah dapat turut membuat posisi tidur menjadi salah, sehingga akan mengakibatkan nyeri dan kaku pada leher. Ia juga menyarankan untuk tidur dengan keadaan kepala dan leher sejajar dengan semua bagian tubuh. “Posisi yang baik itu, bagian kepala dan kaki itu sejajar, sehingga leher tidak dibuat kaku dan tidak menimbulkan nyeri nantinya,” jelasnya.
Posisi bantal sendiri sebenarnya dapat berpengaruh besar terhadap kualitas tidur.

Faktanya, Postur tubuh saat tidur dapat dipengaruhi oleh bantal yang digunakan. Mom sendiri tidak dianjurkan untuk menggunakan ataupun memberikan si Kecil bantal yang terlalu tinggi maupun yang terlalu rendah. Hal ini dikarenakan bantal yang terlalu tinggi akan mengakibatkan posisi leher menjadi condong ke depan, sehingga membuat otot pada bagian leher belakang dan bahu mengalami tegang otot.
ADVERTISEMENT
Perlu Mom ingat bahwa posisi tidur akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, yakni sekitar 8-14 jam. Sehingga, bila si Kecil menggunakan bantal yang terlalu tinggi, maka lehernya akan tertekuk sepanjang malam dan mengakibatkan nyeri pada leher keesokan harinya. Fenomena ini juga dikenal dengan istilah salah bantal atau muscle strain, di mana otot teriritasi atau robek. Salah bantal/muscle strain juga akan menimbulkan rasa sakit dan membatasi pergerakan otot pada bagian yang terserang.
Posisi bantal yang terlalu tinggi juga dapat menyempitkan saluran pernapasan sehingga akan menghalangi aliran udara dan mengakibatkan kesulitan bernapas. Terhalangnya saluran pernapasan dapat pula menyebabkan ngorok dan membuat kualitas tidur menjadi menurun.

Namun bukan karena bantal yang terlalu tinggi tidak diperbolehkan, maka Mom mulai beralih ke bantal yang rendah. Nyatanya bantal yang terlalu rendah juga tidak baik karena ketidakmampuannya dalam menopang tulang leher. Bantal yang terlalu rendah juga akan memicu si Kecil untuk berbaring dengan posisi mendongak sehingga otot leher yang tertarik akan menyebabkan nyeri leher.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah terjadinya masalah leher dan agar si Kecil dapat beristirahat dengan baik sepanjang malam, maka Mom harus memastikan bantal yang ia gunakan dapat menjaga leher tetap sejajar dengan dada dan punggung bawahnya. Untuk itu, Mom harus memberikannya bantal dengan ketinggian standar serta dengan ukuran yang sesuai usianya. Ukuran standar untuk bantal balita ialah 30,48 x 40,64 inci serta memiliki ketebalan 7,62 inci. Ukuran bantal yang kecil seperti itu akan mengurangi kemungkinan sang anak mengalami sesak napas saat tidur.
Selain itu, struktur bantal juga wajib Mom perhatikan karena hal tersebut juga turut berpengaruh terhadap kualitas tidur si Kecil. Bantal yang terlalu tebal atau kokoh dapat menimbulkan stres/tekanan berlebih pada tulang leher si Kecil, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tulang belakangnya. Nantinya, hal ini dapat menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi tegak lurus sehingga menimbulkan nyeri pada otot dan leher di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Struktur bantal juga wajib diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kualitas tidur si Kecil.

Bantal yang terlalu empuk/fluffy juga tidak dianjurkan karena mempunyai sifat yang lunak, sehingga tidak dapat menopang leher si Kecil dengan baik. Selain itu, bantal yang terlalu fluffy juga bisa membuat wajah anak tenggelam ke dalam bantal dan membuatnya kesulitan bernapas. Untuk mencegah hal tersebut, Mom sebaiknya menggunakan bantal yang dapat mempertahankan bentuk semulanya, sehingga tetap fleksibel dan nyaman ketika digunakan.
Sebelum membeli bantal, sebaiknya Mom mengetes struktur bantal terlebih dahulu. Mula-mula, Mom dapat mencoba menekan bantal, kemudian perhatikanlah berapa lama waktu yang diperlukan bantal tersebut untuk kembali ke bentuk awalnya. Jika bantal memerlukan beberapa menit untuk kembali ke bentuk semula/cukup lama, itu berarti bantal tersebut tidak aman bagi si Kecil karena strukturnya yang terlalu lunak.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor
Copyright by Babyologist
Referensi: