Konten dari Pengguna

Bayi Lahir dengan Bilirubin Tinggi Hingga 2 Bulan

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
1 Desember 2018 11:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bayi Lahir dengan Bilirubin Tinggi Hingga 2 Bulan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Baby saya – Alex, lahir tanggal 26 Juli 2018 di usia kehamilan tepat 37 minggu dengan proses induksi. Kalau ada yang bertanya kenapa diinduksi di usia 37 minggu? Karena ukuran kepala baby Alex cukup besar dan saya sendiri ingin melahirkan secara normal, sehingga dokter menyarankan untuk diinduksi. 
ADVERTISEMENT
Sesuai judul cerita, saya akan sharing pengalaman baby yang kuning selama 2 bulan, di mana itu waktu yang cukup lama karena rata-rata paling lama bayi kuning itu 1 bulan.
Saat itu adalah hari di mana saya dan baby dijadwalkan pulang dari RS, dan saat hasil bilirubin keluar, cukup tinggi untuk bayi yang lahir di 37 minggu yaitu di angka 15. Kami pun disarankan oleh DSA untuk stay 1 malam lagi karena Alex harus disinar 1 lampu selama 24 jam.
Setelah 24 jam berlalu, akhirnya bilirubinnya turun di angka 12 dan kami boleh pulang, walaupun sebenarnya masih di atas batas normal, namun sudah cukup baik. Kami disarankan untuk kontrol 3 hari kemudian untuk memantau kadar bilirubinnya lagi. Di situ saya pantang makan segala jenis herbal, jahe, angkak dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Saat itu saya cukup down dengan kondisi ASI yang baru keluar saat hari ke-3, dan itu pun masih sedikit. Sempat menangis melihat baby harus diambil darah untuk dicek bilirubinnya. DSA pun bilang, salah satu faktornya karena ia lahir di bawah 38 minggu. Terbayangkan rasa bersalah yang saya rasakan ketika memutuskan untuk melahirkan di usia 37 minggu. Namun suami sangat support, dia mencari tahu tentang bilirubin dan bertanya ke beberapa teman. Ternyata banyak juga bayi lahir kuning walau usia lahir di atas 38 minggu.
3 hari kemudian kembali ke RS, ambil darah lagi, dan ternyata bilirubin Alex naik lagi ke 13. DSA memberi 2 pilihan, sinar 24 jam lagi yang berarti kami harus opname lagi, atau pulang namun 2 hari kontrol lagi dan seandainya masih tinggi, wajib disinar. Kami memutuskan untuk langsung disinar.
ADVERTISEMENT
Saat selesai sinar 24 jam, Alex harus diambil darahnya hingga 10 ampul. Dibalik tirai kamar saya menangis dengar Alex menjerit sakit. Ternyata hasilnya turun ke 10,7. Kami pulang dan 3 hari kemudian kontrol lagi, really good karena turun ke 10,4. 
Saat usia 1 bulan kontrol lagi untuk vaksin, DSA minta untuk cek lagi bilirubinnya karena terlihat masih kuning, di situ dokter menjelaskan ada 2 kemungkinan:
ADVERTISEMENT
Pada malam harinya, kami dihubungi pihak RS dan hasilnya bilirubin Alex naik ke 14. Di situ saya menangis lagi. Alex sudah dijemur, sering diberikan ASI biar minumnya banyak, namun ternyata terbukti justru ASI saya yang menyebabkan bilirubinnya sulit pecah.
Kami ikuti saran dokter 3 hari full sufor, dan bersyukur turun ke angka 9. DSA sudah mengizinkan kembali pemberian ASI. Drama bilirubin ini pun akhirnya selesai walaupun tubuh dan mata Alex masih kuning sampai usianya 2 bulan.
Jadi buat Moms yang juga mengalami bayinya lahir kuning, tetap berdoa dan ikuti saran yang diberikan DSA ya Moms. Karena kuning yang terlalu tinggi itu juga berbahaya bagi bayi. 
 
Semoga bermanfaat.
ADVERTISEMENT
By: Vincensia Yuliani
Copyright by Babyologist