Konten dari Pengguna

Bayi Ngeces = Tanda Ngidam yang Tak Terpenuhi?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
23 November 2018 11:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bayi Ngeces = Tanda Ngidam yang Tak Terpenuhi?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setiap melihat ada bayi yang ‘ngeces’ pasti kita sering mendengar, "Aduh ngecesnya banyak banget, mamanya ngidam apa tuh yang gak kesampaian?"
ADVERTISEMENT
Pasti sering kali kita mendengar pernyataan kalau bayi ngeces itu tandanya waktu hamil ada ngidam yang tidak terpenuhi. Namun menurut beberapa sumber ilmiah yang saya baca, sebenarnya tidak ada hubungannya loh Moms. Anggapan tersebut dikatakan hanya oleh mitos. Sebab sampai saat ini, tidak ada riset yang membuktikan adanya keterkaitan antara ngeces dan ngidam.
Proses seperti ini ada yang mengatakan mulai dari bayi berumur 8–12 bulan, bersamaan dengan proses tumbuh gigi sampai umur 2 tahun. Ada juga yang sampai dengan umur 4 tahun, namun pada kasus bayi saya, Gavin sudah mengalaminya saat masuk usia 5 bulan.
Mengapa Bayi Ngeces, normalkah hal itu?
Bayi banyak mengeluarkan air liur, sebenarnya suatu hal yang wajar terjadi, lantaran belum bisa menelan dan menahan keluarnya air liur. Selain itu, ada pula faktor lain yang memengaruhinya, misalnya proses pertumbuhan gigi, yang menyebabkan bayi lebih banyak mengeluarkan air liur. Bayi biasanya akan menjadi lebih aktif mulai dari usia 3-6 bulan. Normalnya pada waktu ini, bayi mengalami pertumbuhan gigi sehingga air liur keluar. Bila hal ini terjadi, Moms tak perlu khawatir karena ini masih tergolong normal.
ADVERTISEMENT
Kapan ngeces dianggap berbahaya? Faktor itu sendiri tidak hanya dikarenakan proses pertumbuhan gigi saja, namun ngeces bisa juga merupakan gejala dari beberapa kondisi seperti keterlambatan perkembangan, konsumsi obat-obatan tertentu yang berlebihan dan Refluks, yaitu kondisi yang dipengaruhi oleh sensasi perih dan panas akibat asam lambung di tenggorokan bayi. Yaitu bila produksinya terlalu berlebih serta mengganggu pola napas dan aktivitas sehari-hari. Produksi air liur yang berlebih dan ketidakmampuan bayi untuk mengontrolnya berisiko menimbulkan tersedak dan pneumonia aspirasi (radang paru karena tersedak).
Tips untuk Mengatasi Bayi yang Sering Ngeces
Coba posisikan bayi untuk tidur menyamping atau miring. Tidurkan bayi pada posisi miring, dengan begitu air liur akan mengalir dari tenggorokan.
Membersihkan air liur. Agar kulit bayi tetap aman dari ruam akibat sering dan banyaknya air liur yang mengalir keluar dan menempel pada mulut bayi, sebaiknya Moms membiasakan diri untuk rajin mengelap area mulut yang berliur dengan kain lembut yang bersih dan kering. Kemudian ganti juga pakaiannya segera, bila mulai tampak basah dengan air liur. Bisa juga dibantu dengan menggunakan alas tadah iler supaya baju tidak cepat basah.
ADVERTISEMENT
Memberikan bayi mainan gigi yang dingin. Bila air liur tampak terus mengalir karena ada gigi yang tumbuh, Moms bisa mencoba memberi sesuatu yang dingin pada area gusi bayi. Misalnya mainan gigit, atau lap basah yang sudah didinginkan (jangan sampai beku). Rasa dingin akan membantu mengurangi nyeri yang dirasakannya. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi keluarnya air liur. Jangan lupa untuk mengeringkan kembali mulut bayi sesudahnya.
Semoga bermanfaat.
By: Mega Oe