Konten dari Pengguna

Bayi Postif Tidak Bisa Mendengar Jika Hasil Tes OAE-nya REFER?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
14 Oktober 2018 10:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bayi Postif Tidak Bisa Mendengar Jika Hasil Tes OAE-nya REFER?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Halo Moms! Kali ini saya mau membagikan pengalaman tes OAE anak saya. Berhubung sangat sedikit Moms yang sharing tentang hal ini. 
ADVERTISEMENT
Apa Itu Pemeriksaan OAE? 
OAE (Oto Acoustic Emission) adalah gelombang yang dihasilkan oleh sel rambut halus bagian luar dari rumah siput, setelah diberi stimulus. Pemeriksaan OAE menghasilkan gelombang, gelombang yang dihasilkan tersebut menjadi indikasi bahwa rumah siput bekerja dengan baik, yang berhubungan langsung dengan fungsi pendengaran. 
Kapan anak melakukan pemeriksaan OAE? Tergantung di rumah sakit mana bayi dilahirkan atau sesuai keinginan orang tua. Di RS tempat saya bersalin, setiap bayi yang lahir akan menjalani pemeriksaan OAE. Bahkan di beberapa negara maju, pemeriksaan OAE ini diwajibkan bagi semua newborn. Biasanya disebut sebagai “Universal Newborn Screening”.
Bagaimana Prosedur Pemeriksaannya?
Pemeriksaan dilakukan pada saat anak sedang tertidur, kondisi sekitar tenang. Sebuah alat yang mirip earphone dilapisi dengan sumbatan lembut kemudian dipasangkan ke telinga bayi. Setelah pemeriksaan selesai, alat tersebut akan langsung mencetak hasil dari pemeriksaan berupa struk. Jika hasilnya PASS, maka si bayi berhasil melalui tes. Namun jika REFER, kemungkinan ada kelainan. Hasil tersebut hanya boleh dibacakan oleh dr.SpA, jika ditemukan kelainan maka akan di rujuk ke dr.SpTHT. 
Bayi Postif Tidak Bisa Mendengar Jika Hasil Tes OAE-nya REFER? (1)
zoom-in-whitePerbesar
Di RS tempat saya bersalin, setiap bayi yang baru lahir, 2 hari kemudian akan dilakukan pemeriksaan OAE. Setelah hasil keluar, dibacakan oleh DSA saat kontrol pertama kali setelah pulang dari rumah sakit. Sewaktu kontrol, DSA membacakan hasil pemeriksaan anak saya bahwa di telinga kanannya REFER atau tidak lulus uji tes. Berdasarkan keterangannya bahwa “sel rambut luar koklea pada telinga sebelah kanan: ada kelainan”. Kemudian telinga sebelah kiri hasilnya PASS, yaitu dia lulus uji pemeriksaan OAE (normal). Hasil rekomendasinya adalah perlu dilakukan evaluasi pendengaran ulang (tes OAE ulang) di usia 1 bulan. Kemudian kami dirujuk menuju poli THT, di sana dijelaskan mengenai prosedur tes OAE dan proses stimulasi OAE, bagian-bagian telinga dan sebagainya. Dokter mengatakan, hasil tes yang REFER bisa jadi karena terdapat sisa-sisa cairan yang tertinggal pada telinga bayi saat proses persalinan berlangsung (air ketuban, dll). 
Bayi Postif Tidak Bisa Mendengar Jika Hasil Tes OAE-nya REFER? (2)
zoom-in-whitePerbesar
Faktor Pemicu Kelainan Pendengaran pada Anak
ADVERTISEMENT
Risikonya bisa disebabkan oleh:
Pasca Rawat ICU
Riwayat Prematur
Riwayat Hiperbilirubin (bilirubin tinggi dengan transfusi darah)
Riwayat Masalah Pendengaran pada Keluarga (Tuli genetik) 
Ibu dengan IgM TORCH, VDRL (+)
Anomali Craniofacial
APGAR SCORE 0-4 / 0-6
Riwayat Pemakaian Ventilator lebih dari 5 hari.
Riwayat Meningitis Bakteri.
Lalu, Apa Tindakan Selanjutnya?
Berdasarkan saran dokter, orang tua harus melakukan observasi sembari menunggu usia anak 1 bulan. Kemudian dilakukan pemeriksaan OAE berikutnya. Jika tes berikutnya tetap menunjukkan hasil yang sama, maka harus dilakukan tes BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry). Jika hasilnya tetap sama, perlu diskusi kembali untuk menentukan apakah si Kecil butuh alat bantu pendengaran atau tidak, karena gangguan pendengaran ada tingkatannya yaitu ringan, sedang dan berat. Setiap kondisi akan menerima penanganan berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. 
ADVERTISEMENT
Di rumah, saya stimulasi pendengarannya setiap hari dengan mengajak dia mengobrol sambil menatap matanya, memberikan permainan yang dapat menstimulasi pendengarannya (rattle, dll).
Tibalah saatnya pemeriksaan OAE kedua. Prosedurnya kami dipersilakan masuk ke ruangan khusus, saya diminta oleh suster untuk menyusui anak saya hingga ia tertidur. Kemudian dipasanglah alat pemeriksaan OAE, kami diminta untuk sebisa mungkin tidak membuat suara-suara. Setelah selesai, hasilnya langsung dibacakan oleh dr.SpTHT, yaitu kedua telinganya REFER. Lagi-lagi hasil rekomendasi dokter mengatakan bahwa kami harus evaluasi pendengaran dengan OAE / melakukan pemeriksaan BERA / BOA / VRA pada saat anak berusia 3 bulan sambil menstimulasi pendengarannya.
Seiring berjalannya waktu, anak saya mulai menunjukkan respons tentang pendengarannya. Mulai mengenali namanya, menirukan suara-suara dan masih banyak lagi. Setelah berkonsultasi dengan dokter, diputuskan bahwa anak saya tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, namun tetap melakukan observasi di rumah jika ditemukan hal-hal yang tidak di inginkan. 
ADVERTISEMENT
Sedikit tips buat Moms yang belum pernah melakukan pemeriksaan OAE dan anaknya menunjukkan tanda-tanda gangguan pendengaran atau speech delay (terlambat bicara), saran saya sebaiknya segera melakukan pemeriksaan OAE agar segera mendapat penanganan yang tepat.
Semoga bermanfaat.
By: Nabila Adelea