Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Bayi Sembelit Setelah Mulai MPASI
5 November 2019 13:09 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bayi Sembelit Setelah Mulai MPASI
ADVERTISEMENT
Ketika anakku mulai MPASI, aku sangat bersemangat untuk mencari resep-resep MPASI. Mulai dari browsing akun-akun Instagram tentang MPASI, sampai ikutan bikin akun khusus MPASInya Alesha. Senang rasanya melihat si Kecil memulai MPASI, ada milestone baru yang berhasil dilalui. Apalagi, MPASI pertama Alesha dimakan dengan lahap sampai habis.
ADVERTISEMENT
Tapi, anakku tidak juga BAB dari hari MPASI pertama sampai hari ketiga. Di hari ketiga, ia mengejan dan mukanya merah. BABnya pun jauh lebih keras teksturnya dari biasanya. Wah, anakku sembelit nih. Mulailah aku khawatir. Apa ada yang salah dengan makanan yang aku berikan? Apakah seratnya kurang? Langsung aku menghubungi DSA anakku untuk menyampaikan keadaannya. Apa respon DSA anakku?
Katanya, konstipasi atau sembelit pada bayi yang baru memulai MPASI itu wajar terjadi. Jika dalam 14 hari belum juga BAB, barulah Moms disarankan untuk menemui DSA. Cukup tenang jadinya, tapi tidak berhenti di situ, aku masih ingin mencari tahu penyebab konstipasi pada bayi saat mulai MPASI. Jadilah seperti biasa, aku mempelajari dari berbagai sumber yang terpercaya tentunya.
ADVERTISEMENT
Mengapa bayi mengalami konstipasi saat mulai MPASI? Ternyata, jawabannya adalah karena usus bayi masih beradaptasi untuk mencerna makanan yang teksturnya lebih padat dibanding ASI/ Sufor. Jadi, memang tergolong wajar bagi bayi untuk tidak BAB selama berhari-hari atau jika kotoran bayi lebih keras dari sebelumnya. Jadi Moms, di samping rutin memperhatikan bahan-bahan MPASI si Kecil, perhatikan juga kotoran si Kecil. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah tubuh si Kecil menerima makanan baru tersebut.
Walaupun tergolong wajar, tapi ada baiknya juga jika Moms membantu si Kecil untuk BAB atau melunakkan kotorannya.
Bagaimana Caranya?
• Berikan buah yang dapat membantu melunakkan dan mengeluarkan BAB si Kecil, seperti buah pir, apel, buah naga dan melon. Untuk apel dan pir, jangan lupa untuk mengukus buahnya terlebih dahulu ya Moms, supaya lebih lunak dan mudah saat disaring.
ADVERTISEMENT
• Pastikan cairan si Kecil tercukupi, berikan air putih secukupnya serta penuhi kebutuhan ASI si Kecil (on demand feeding).
• Imbangi pemberian makanan kaya serat dengan makanan sumber protein dan lemak. Karena si Kecil sembelit, bukan berarti Moms harus menambahkan serat si Kecil dengan berlebihan ya Moms. Hal itu justru akan memperburuk sembelit si Kecil. Apa saja bahan makanan yang kaya serat? Untuk karbohidrat contohnya seperti beras putih, jagung, kentang, labu kuning dan oat. Untuk protein nabati contohnya buncis, edamame, kacang merah, kacang polong, chia seeds. Serta untuk sayuran, contohnya wortel, brokoli, bayam merah dan hijau serta kale.
• Pijat "ILU pada bayi", ini terbukti ampuh pada anakku. Moms bisa menonton tutorialnya jika belum pernah mencobanya
ADVERTISEMENT
Jika semua cara di atas tidak kunjung membantu BAB si Kecil, Moms disarankan untuk membawa si Kecil ke dokter. Juga perhatikan jika si Kecil menjadi tidak mau makan atau ada darah pada kotoran si Kecil. Kalau untuk aku pribadi, aku menyimpan “Food Journal” si Kecil berisikan respon si Kecil terhadap makanannya, ada indikasi alergi atau tidak serta bentuk dan warna BABnya. Bisa Moms praktikkan untuk memudahkan menemukan makanan pencetus alergi si Kecil. Semoga membantu ya, Moms.