Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bayi Tidur Gelisah, Kenali Sleep Regression
26 Maret 2018 18:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sleep regression adalah fase dimana bayi sering terbangun tengah malam dan sulit untuk tidur kembali atau menolak tidur siang, kondisi ini biasanya berulang selama beberapa hari atau minggu dan bisa terjadi hingga 1-4 minggu. Biasanya terjadi tiba-tiba dan dialami pada balita usia 3-4 bulan, 9 bulan dan 18 bulan (dimana usia ini biasanya merupakan usia peralihan pola tidur mereka).Â
ADVERTISEMENT
Sleep regression ini bisa terjadi pada bayi yang sedang mempelajari pola tidur mereka, terkadang mereka bergerak tanpa sadar dan akhirnya terbangun karena ada perasaan insecure terhadap lingkungannya sehingga membuat mereka lebih sulit tidur. Ketika bangun, mungkin mereka juga akan merasa bingung apakah harus melanjutkan tidur atau waktunya bangun, demikian juga beberapa bayi atau anak masih sulit untuk bisa menyamankan diri mereka untuk tidur sendiri kembali, sehingga cenderung meminta "kenyamanan" itu dari orang tua, bisa berupa susu, gendong, pokpok, dll.
Selain itu, sleep regression juga bisa terjadi pada balita yang sedang mengalami perkembangan atau milestones tertentu seperti berguling, duduk, tumbuh gigi, potty training atau perkembangan apapun. Oada umunya, balita yang overtired atau kelelahan secara otomatis akan mempengaruhi pola tidur mereka, sehingga disaat bayi kita semakin berkembang dalam "bermain", hal ini akan mempengaruhi tidur mereka di malam hari.
ADVERTISEMENT
Sleep regression biasanya sulit dihindari karena disela perkembangan balita, kita sendiri sulit untuk menyesuaikan waktu kita dan lebih sering tidak sadar akan perubahan mereka. Sehingga kita pun berada dalam proses adaptasi dengan pola mereka. Beberapa tips yang dapat dilakukan adalah :
Terapkan jadwal rutin pada anak. Dengan rutinitasi maka biasanya anak akan terprogram mengikuti pola yang sudah diterapkan. Hal ini biasanya akan pelan-pelan terjadwal dikala kita beradaptasi dengan pola tidur anak.
Berikan asupan cukup sebelum anak tidur malam agar anak merasa kenyang dan tidur lebih lelap.Â
Jika anak terbangun, minimalisasi obrolan. Cukup berusaha tidurkan kembali jika ia menangis. Jika ia tidak menangis, maka biarkan main sendiri hingga menangis bosan dan tidurkan kembali tanpa diajak bermain. Hal ini mengajarkan mereka bahwa jam tersebut adalah jam tidur dan bukan jam bermain.
ADVERTISEMENT
Ruangan gelap biasanya lebih menyamankan anak untuk tidur dan mengajarkan mereka siang dan malam dengan perbedaan cahaya.
Sabar. Fase ini akan datang dan pergi moms. Jadi tetap akan terlewati.
Semoga bermanfaat.
By: Marlisa Tenggara
Â