Konten dari Pengguna

Benarkah Kedelai Mempengaruhi Hormon Pria Pada Janin?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
29 Maret 2018 21:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seringkali seorang ibu hamil mengonsumsi susu kacang kedelai agar kulit anak bisa putih dan bersih saat lahir. Saya pun beberapa kali disarankan demikian oleh pihak keluarga. Namun, saat saya konsultasikan ke dokter kandungan, ternyata meminum susu kacang kedelai dilarang. Alasannya adalah karena susu kacang kedelai memiliki kandungan hormon wanita.
ADVERTISEMENT
Saya ingat sebuah pernyataan dari dokter saya, “Kamu tau ga kenapa bule banyak yang breast cancer dan orang kita banyak yang kista/miom? Itu karena bule kekurangan kedelai sedangkan kita kebanyakan kedelai. Sedangkan pada janin lelaki dapat berdampak pada ukuran penisnya menjadi kecil.”
Dari ini, saya melakukan sedikit research. Kacang kedelai mengandung isoflavon yang sesungguhnya mampu melindungi tubuh dari kanker dan mengurangi resiko osteoporosis dan kardiovaskular. Isoflavon ini mirip dengan kinerja hormon estrogen atau hormon wanita. Kedelai juga mengandung genistein dan daidzein yang dikenal dengan fitoestrogen (estrogen yang diproduksi oleh tanaman).
Kelebihan estrogen pada pria sendiri dapat berdampak pada pembesaran payudara, memperlambat tumbuhnya janggut, penurunan produksi testosteron dan menyebabkan gangguan ereksi.
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama James Prince seperti yang dilansir di Men's Health pada tahun 2010 di detikcom menyatakan dirinya kehilangan hasrat seksual dan memiliki ukuran penis yang mengecil akibat dari konsumsi susu kacang kedelai sebanyak 2.8 L sehari akibat kepercayaan akan khasiat baiknya.
Namun membaca pada artikel yang dilansir oleh Kompas pada tahun 2011 yang dinyatakan oleh Yamori (Dirut Internatinal Riset Prevensi Primer Penyakit) yang diperkuat oleh Susianto (Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) bahwa tidak benar isoflavon dapat mengurangi kejantanan pria. Namun penggunaan isoflavon tetap harus dikendalikan dan tidak berlebihan. Menurut Yamori, konsumsi optimal makanan berbahan kedelai adalah 2-3 kali sehari dengan rata-rata kandungan protein 15-20 miligram.
Dari hasil research singkat ini, saya menyimpulkan bahwa memang benar kedelai mengandung hormon wanita dan sebaiknya dikonsumsi secara terkendali dalam arti tidak berlebihan, baik untuk ibu hamil, pria, wanita maupun anak. Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Untuk ibu hamil sendiri, dapat berkonsultasi dengan obgynnya apakah disarankan untuk mengonsumsi kedelai dan berapa batasnya. Saya sendiri memilih untuk tidak mengonsumsi semasa hamil Eegan sesuai saran obgyn saya, dan beberapa moms yang hamil anak wanita pun melakukan hal yang sama atas saran obgynnya. Jadi kembali lagi, semuanya bisa dikonsultasikan ke obgyn masing-masing ya.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Marlisa Tenggara.