Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Berapa Batas Usia Wanita untuk Hamil?
2 Oktober 2018 15:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kemarin saya bertemu teman lama yang baru saja menikah, jadi kami membahas soal kehamilan dan anak. Salah satunya mengenai usia kehamilan. Lalu saya cari tahu ke berbagai artikel. Hamil dan punya anak merupakan salah satu yang paling didambakan setiap pasangan ketika memutuskan untuk menikah.
ADVERTISEMENT
Namun kita juga harus punya pengetahuan soal kehamilan dan batas usia ideal untuk hamil, karena usia yang terlalu muda atau terlalu tua memiliki risikonya masing-masing. Bila seorang wanita hamil di bawah usia 20 tahun, organ reproduksinya belum matang dan berisiko tinggi mengganggu perkembangan janin. Usia 21 - 35 tahun adalah masa di mana ibu hamil memiliki risiko kesehatan paling rendah. Secara umum, masa-masa ini disebut sebagai waktu ideal untuk hamil dan melahirkan.
Tahukah, Moms? Ternyata tidak sedikit ibu hamil di atas usia 35 tahun bisa melahirkan bayi yang sehat. Pertanyaannya, apakah hamil di usia yang sudah tidak "muda" lagi itu memiliki risiko yang lebih tinggi?
Usia 30 Tahun Bukan Batasan untuk Hamil
ADVERTISEMENT
Selama ini banyak yang menganggap wanita berumur di atas 35 tahun akan mengalami kesulitan untuk memiliki momongan. Hasil penelitian dari para ahli di Belanda yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction tahun 2014 menunjukkan hal yang berbeda. Berdasarkan penelitian pada lebih dari 58.000 responden, wanita umur 30 tahun punya kesempatan memiliki anak sebesar 93%. Pada umur 35 tahun, kesempatannya adalah sekitar 88%. Bahkan, wanita yang berumur 38 tahun masih memiliki kesempatan sebesar 80%. Ternyata penelitian ini memang memperlihatkan bahwa usia 30 tahun bukanlah batasan untuk hamil.
Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa wanita yang berusia 40 tahun dianggap berisiko lebih sulit untuk hamil, dengan kesempatan hanya sekitar 50%. Saat berumur 50 tahun, persentasenya pun menurun hingga mendekati 0%. Jadi secara umur, sebenarnya kita dianggap terlalu tua ketika hamil pada umur di atas 40 tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal, Moms. Ini beberapa di antaranya saya bahas.
ADVERTISEMENT
Mengapa Sulit Hamil di Atas Usia 40 Tahun?
Kualitas Sel TelurMoms, sel telur yang kita miliki tidak diproduksi secara terus menerus seperti pria memproduksi sperma. Semua stok sel telur kita tersimpan dengan aman sejak awal pubertas sampai menopause. Jika tidak dibuahi, sel telur dikeluarkan dalam proses menstruasi. Nah, saat berada di dalam indung telur, kondisi sel telur dipengaruhi oleh diri kita sendiri, mulai dari gaya hidup sampai penyakit yang diderita. Maka dari itu, semakin lama sel telur tersimpan, kualitasnya dapat menurun sedikit demi sedikit.
Risiko Kehamilan bagi JaninKualitas sel telur yang menurun memberikan efek domino, Moms. Salah satunya terhadap perkembangan janin. Dalam jurnal kesehatan yang saya baca, tertulis bahwa bayi yang lahir dari wanita berumur lebih dari 35 tahun berisiko lahir dengan down syndrome. Jadi meskipun persentase kehamilan di umur 35 tahun cukup tinggi, risiko bayi lahir cacat mulai muncul pada usia kehamilan tersebut.
ADVERTISEMENT
Risiko bagi Ibu HamilTak hanya berisiko terhadap bayi, kehamilan ini juga berdampak terhadap kesehatan sang ibu. Menurut artikel yang saya baca, si Ibu berisiko mengalami kehamilan komplikasi, mulai dari diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, preeklampsia, kelahiran prematur, sampai keguguran saat hamil di atas 35 tahun.
Moms, ternyata perhitungan mengenai tua atau tidaknya seseorang untuk hamil bukan hanya dilihat dari umur, tapi juga kondisi kesehatan masing-masing. Apabila si Ibu memiliki gaya hidup sehat, tentu saja memiliki kesempatan hamil lebih besar dibanding Ibu yang tidak menjaga gaya hidupnya, bukan?
Jika berkesempatan mengalami kehamilan pada usia di atas 40 tahun, sebaiknya berikan perhatian intensif dan konsultasikan detailnya kepada pihak medis ya, Moms. Karena kemampuan kita untuk hamil secara alami menurun tajam pada usia 40-an. Kesempatan yang ibu miliki tiap bulannya untuk hamil hanya sekitar 5-10%. Ini terjadi karena pasokan sel telur si ibu berkurang secara signifikan. Kualitas yang dimiliki sel telur juga tidak sebaik ketika kita masih muda. Sel telur pada usia ini lebih cenderung memiliki masalah kromosom (pita pembawa kode genetik).
ADVERTISEMENT
Risiko si ibu mengalami keguguran, memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah, prematur, atau lahir cacat juga lebih tinggi. Si ibu juga lebih mungkin mengalami komplikasi saat hamil seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau masalah pada plasenta.
Mungkin kita pernah lihat ya, ada beberapa orang yang bisa hamil pada usia uda kepala 4. Itu karena kemungkinan mereka melakukan beberapa kali fertilisasi in vitro (pembuahan sel telur buatan) atau bahkan menggunakan donor sel telur.
Kesiapan memiliki anak dan tingkat kesuburan tiap wanita berbeda-beda. Ada yang siap hamil pada usia muda, namun ada pula yang mungkin baru siap memiliki momongan ketika sudah berusia atau ketika diri sudah mapan. Tapi kita harus ingat, menunda kehamilan terlalu lama lebih banyak sisi negatifnya. Banyak juga loh saya temukan wanita di atas 35 tahun bisa punya anak sehat dan tanpa komplikasi apa pun. Itu semua tergantung dari pola makan dan kondisi kesehatan masing-masing. Di atas semua itu, tetaplah berusaha dan harus disertai banyak doa karena anak berasal dari pemberian Tuhan.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Merry Lim