Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Berbagi Pengalaman dan Tips untuk Babymoon
31 Agustus 2019 16:59 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berbagi Pengalaman dan Tips untuk Babymoon
ADVERTISEMENT
Babymoon adalah saat dimana pergi liburan bersama sang suami dalam rangka merayakan kehamilan sebelum bertemu dengan buah hati kesayangan dan disibukkan oleh hari hari mengurus anak yang tiada habisnya .
ADVERTISEMENT
Jadi, bisa dibilang babymoon adalah suatu ritual penting bagi bumil2. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sheila Kitzinger, seorang penulis buku kehamilan dan kelahiran asal Inggris. Menurutnya, babymoon tidak hanya bermanfaat untuk ibu hamil, melainkan juga pasangan dan calon anak kelak.
Menurut yang saya baca, babymoon ini biasa dilakukan saat usia kehamilan di sekitar 14-28 minggu (trimester kedua). Di usia ini, kondisi kandungan cenderung sudah lebih kuat dibanding trimester pertama dan morning sickness biasanya telah hilang, selain itu ukuran perut juga belum terlalu besar dan berat sehingga tidak menyulitkan dalam beraktifitas. Namun saya melakukannya sedikit telat, kurang lebih di usia 28 hingga 30 minggu.
Saya dan suami memang menunggu sampai akhir trimester kedua karena adikku menikah di luar kota, sehingga memang sengaja dibuat sekalian dengan babymoon saja.
ADVERTISEMENT
Berikut tips dan persiapan yg saya lakukan sebelum memulai dan selama perjalanan:
Pertama , calon ibu perlu cek kondisi kehamilan terlebih dahulu beberapa hari sebelum keberangkatan dengan dokter kandungan di kota tempat tinggal. Jika kandungan dinyatakan baik, maka minta saja surat yang menyatakan layak terbang bila bepergian menggunakan pesawat. Surat ini nanti nya harus diberikan kepada petugas check in bandara supaya bumil bisa mendapat perhatian lebih dari awak kabin yang bertugas. Surat ini hanya bisa berlaku paling lama 1 minggu dari waktu kita cek di dokter hingga waktu penerbangan. Jadi bila bepergian lebih dari 1 minggu , usahakan di destinasi babymoon sempatkan diri untuk mampir ke dokter kandungan dan minta surat layak terbang juga ya biar bisa terbang kembali ke rumah dengan selamat dan tanpa halangan. Waktu itu saya babymoon ke Bali selama 8 hari jadi saya juga kembali check up di Bali dengan dokter kandungan.
ADVERTISEMENT
Kedua, saya di berikan obat penguat janin yang perlu saya makan selama perjalanan. Khususnya perjalanan jarak jauh yang membutuhkan waktu lama, waktu itu saya pulang pergi naik kereta dari Jakarta ke Purwokerto untuk menghadiri acara pernikahan adik. Dan selama di perjalanan untung nya baik baik saja dan kandungan tetap aman walaupun naik kereta yang bergoncang goncang . Oh iya disarankan bumil juga memakai korset penyangga kehamilan (maternity belt) agar meminimalisir goncangan terhadap janin. Ketiga, jaga kondisi tubuh agar tidak kelelahan dan stress selama di perjalanan. Selalu cukup minum agar tidak dehidrasi dan ber istirahatlah bila merasa lelah, tidak perlu dipaksakan karena tujuan kita babymoon adalah untuk menikmati masa2 kehamilan dan masa2 berlibur bersama pasangan, jadi jangan sampai malah jatuh sakit ya. Bila merasa ada yang tidak nyaman dengan janin segeralah pergi ke dokter kandungan untuk diperiksa.Terakhir, usahakan menginap di hotel yang dekat dengan rumah sakit atau klinik bersalin sehingga bila terjadi hal yang tidak diinginkan dapat ditanggulangi dengan cepat. Perbanyak informasi mengenai tempat tujuan babymoon terutama yang berkaitan dengan transportasi nya. Jangan segan untuk minta bantuan kepada staff hotel atau orang orang yang di sekitar kita dalam hal darurat.
ADVERTISEMENT