Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bisakah Bayi Alergi Minyak Telon?
22 September 2018 15:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, penggunaan minyak telon pada bayi sudah umum dan kelihatannya sudah menjadi kewajiban, karena sudah tradisi turun menurun. Begitu juga dengan saya, minim pengalaman membuat saya bertanya semua hal ke orang tua termasuk mengenai minyak telon, karena saya baru punya 1 anak. Namun ternyata, Gavin alergi minyak telon.
ADVERTISEMENT
Mengapa Bayi Bisa Alergi Minyak Telon?
Jadi saya baru tahu ternyata kulit Gavin sangat sensitif. Sedikit tidak menyangka, karena saya dan suami tidak ada alergi apa pun dan kulitnya tidak sensitif.
Singkat cerita, di perut Gavin muncul merah-merah kemudian muncul biji-biji kecil. Awalnya sedikit dan saya pun tidak terpikir kalau alergi minyak telon. Setiap selesai mandi, saya gosokkan minyak telon. Tapi hari demi hari malah semakin parah. Setiap saya gosok perutnya, terasa kasar sekali, karena biji-bijinya hampir ada di seluruh perut.
Karena sudah tidak tega dan takut semakin parah, akhirnya saya bawa ke dokter. Dokter membuka baju Gavin dan bertanya ke saya, “Digosok minyak telon ya?”. Dari siti saya baru tahu, kalau ternyata Gavin alergi minyak telon.
ADVERTISEMENT
Minyak Telon memang digunakan untuk menghangatkan badan karena mengandung fennel atau adas. Adas adalah tanaman yang beraroma khas. Adas yang terkandung di dalam minyak telon memiliki khasiat menenangkan usus besar dan mengurangi produksi cairan di saluran pernapasan. Khasiat lainnya adalah mengatasi kolik pada bayi, kurangnya nafsu makan, nyeri ulu hati, kembung, dan adanya gas di usus. Pasien yang menderita batuk, bronkitis, infeksi saluran pernapasan atas, dan sakit punggung juga dapat diredakan menggunakan adas.
Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati terhadap cara pemakaiannya, karena ada campuran tertentu yang belum tentu aman bagi bayi.
Bagaimana Memilih Minyak Telon yang Aman untuk Bayi?
Baca label kemasanDisarankan untuk selalu membaca label kemasannya terlebih dahulu. Pilih minyak yang 100 % alami.
ADVERTISEMENT
Pastikan minyak benar-benar amanMemastikan bahwa bahan yang terkandung di dalam minyak tersebut aman untuk bayi.
Pastikan bayi sudah cukup umurLebih amannya, hindari penggunaan pada bayi di bawah usia tiga bulan.
Perhatikan takaranBila bayi Anda baru berusia 3-6 bulan, cukup gunakan minyak esensial 1-2 tetes saja. Jenis minyak esensial yang bisa digunakan untuk bayi usia ini juga terbatas, misalnya chamomile, lavender dan adas sowa (dill). Begitu juga untuk bayi yang sudah berusia enam bulan, takaran minyak esensial yang disarankan adalah 3-5 tetes saja.
Hindari minyak jenis iniBanyak pilihan minyak esensial untuk menggantikan minyak telon bagi bayi, namun upayakan untuk menghindari minyak esensial berbahan kayu putih, chaste tree, cengkeh, eucalyptus, daun jeruk, daun serai, marjoram, oregano, peppermint, rosemary, dan wintergreen. Sebaiknya hindari minyak-minyak tersebut untuk diberikan pada bayi karena dapat berbahaya bagi kulit dan sistem pernapasan si Kecil.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Mega Oe