Konten dari Pengguna

Bisakah Orangtua Koreksi Lisp pada Anak?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
12 Oktober 2018 11:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bisakah Orangtua Koreksi Lisp pada Anak?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Salah satu gangguan bicara yang sering dialami adalah lisp. Lisp didefinisikan sebagai salah ucapan atau pelafalan dari suatu kata. Jika si Kecil salah mengucapkan kata-kata, Moms dapat membantu mengoreksinya agar menjadi benar. Fenomena ini termasuk dalam gangguan berbicara psikogenik. Biasanya, lisp ditandai dengan gerak bibir dan lidah yang menarik perhatian.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang mengalami lisp sulit untuk mengucapkan kata-kata yang mengandung huruf s. Dia akan mengucapkannya dengan ekstra menonjol, ekstra lemah lembut, dan ekstra memanjang. Orang normal akan memproduksi suara konsonan s dengan cara menempatkan lidah di belakang gigi atas. Namun, orang dengan kelainan lisp mendorong lidahnya keluar.
Moms tidak perlu khawatir jika si Kecil mengucapkan kata-kata dengan huruf s seperti itu. Banyak anak melakukan hal ini dan sebagian besar di antaranya akan sembuh dengan sendirinya saat si Kecil berusia 7 tahun tanpa intervensi apa pun.
Moms yang memberi tahu bahwa si Kecil memiliki kelainan lisp tidak akan menyembuhkan dirinya dari hal tersebut dan mungkin malah akan mencederai harga dirinya. Meskipun Moms tidak dapat selalu melindunginya dari ejekan orang lain, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk membantu si Kecil melawan lisp.
ADVERTISEMENT
Penanganan Lisp pada Si Kecil
Berikan perawatan pada gejala alergi, demam, atau sinus sehingga si Kecil bisa bernapas dengan bibirnya dan melalui hidungnyaPostur pernapasan terbuka menyebabkan lidah menjadi rata dan menonjol. Ajari si Kecil cara melesit dengan benar untuk mengatasi hidung tersumbat yang seringkali juga menjadi sumber gangguan berbicara.
Jauhkan jari-jari si Kecil dari mulutnya sesering mungkinMengisap jempol dapat berkontribusi pada munculnya cadel. Bukan tugas mudah untuk membantu seorang anak berhenti mengisap jempolnya. Untuk itu, cari tahu kapan saat-saat paling mungkin si Kecil mengisap jempolnya. Jika dia sering mengisap jempol saat menonton TV, arahkan anak untuk beraktivitas lainnya yang menghibur seperti bermain dengan mainan favorit.
Hindari dot dan botol bayiBeralihlah ke cangkir bukan gelas hisap (sippy cup) sesegera mungkin. Sippy cup memang mengurangi kemungkinan susu atau minuman tumpah tetapi tidak membuat anak mengembangkan kekuatan oral-motorik yang baik. Kekuatan oral-motorik sangat penting dalam perkembangan bicara seorang anak. Sementara itu, sedotan adalah alat yang baik untuk melatih kekuatan oral-motorik karena memaksa anak untuk menggunakan bibir daripada memberikan tekanan pada gigi.
ADVERTISEMENT
Bawa si Kecil ke dokter gigi jika salah satu gigi susunya tidak sengaja lepas dan gantilah dengan gigi palsuHal ini akan menghentikan lidah si Kecil untuk menembus celah tempat bekas gigi susunya berada sebab kebiasaan ini dapat menghambat perkembangan kemampuan berbicaranya. Kebiasaan ini merupakan salah satu yang sulit diperbaiki setelah gigi dewasanya muncul di sekitar usia 7 tahun.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor