Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Bolehkah Memberikan Bubur Bayi Fortifikasi?
27 Desember 2018 7:30 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Trend memberikan makanan pendamping ASI home made saat ini memang sedang berkembang. Namun, sebagian besar Moms di Indonesia ternyata masih memberikan bubur bayi fortifikasi atau bubur bayi instant sebagai menu makanan si Kecil. Sebenarnya, bolehkah kita memberikan bubur bayi fotrifikasi atau instant kepada si Kecil?
ADVERTISEMENT
Pemberian bubur bayi fortifikasi ini memang menjadi pro dan kontra di berbagai kalangan, baik para ibu sebagai orangtua maupun dokter anak. Namun yang perlu Moms ketahui, bubur bayi fortifikasi atau bubur bayi instant, tidak sama dengan mie instan. Bubur ini dibuat dengan proses yang telah memenuhi standar untuk dikonsumsi bayi, baik dari komposisi, kandungan gizi dan higienitasnya.
Saya termasuk salah satu ibu yang memberikan bubur bayi fortifikasi kepada anak saya. Dokter anak yang menangani anak saya, merupakan salah satu orang yang membolehkan pemberian bubur bayi fortifikasi sebagai menu makanan pendamping ASI untuk si Kecil. Mengapa? Bubur bayi fortifikasi boleh diberikan karena bubur bayi ini telah difortifikasi atau ditambahkan berbagai zat gizi, vitamin, mineral, mikronutrient penting yang mungkin si Kecil tidak mendapatkannya secara optimal dari bubur bayi home made karena berkurang atau hilang pada saat proses pemasakan.
ADVERTISEMENT
Namun dalam pemberiannya, dokter tetap menyarankan untuk memberikan lebih banyak menu makanan pendamping ASI home made. Moms bisa memberikan bubur bayi fortifikasi ini sebagai selingan semisal hanya 3 kali dalam seminggu, atau ketika bepergian karena mudah untuk dibuat. Namun apabila Moms tetap tidak ingin memberikan bubur bayi fortifikasi untuk si Kecil sebagai menu makannya, tidak menjadi masalah. Semua dikembalikan kepada Moms sebagai ibu dari si Kecil.
Semoga bermanfaat.
By: Fitri Amalia Azzahra
Copyright by Babyologist