Konten dari Pengguna

Bolehkah Menakut-nakuti Anak Supaya Ia Tenang?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
25 September 2018 10:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bolehkah Menakut-nakuti Anak Supaya Ia Tenang?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rasa letih dan lelah dalam menghadapi tingkah laku anak-anak sering membuat kita para Moms bingung memikirkan cara apa lagi yang dapat kita lakukan untuk menyiasatinya. Contohnya, sudah waktunya tidur, anak-anak malah masih segar dan ingin bermain. Padahal, kita sudah sangat lelah dan ingin istirahat. Atau di tengah keramaian di pusat perbelanjaan atau di acara pesta, mereka ingin dilepas bebas ke sana kemari. Padahal kita ingin sedikit tenang mengobrol dengan teman ataupun saudara. Dalam menyiasati hal ini, tidak jarang Moms menakut-nakuti anak-anak agar mau tidur atau agar mau sedikit tenang. Misalnya jika anak tidak mau tidur, akan ada makhluk malam yang akan menggigit, atau kalau tidak bisa tenang nanti ditangkap penjahat, dan lain-lain. Apakah cara menakut-nakuti seperti ini dibenarkan dalam menyiasati tingkah anak? Menurut beberapa sumber, menakut-nakuti bukanlah cara yang baik untuk menghadapi anak-anak. Dengan menakut-nakuti, justru kita akan membentuk mereka menjadi pribadi yang penakut, tidak mandiri dan bergantung terus pada orang tuanya. Tidak hanya itu, efek buruk lainnya adalah mereka akan bertumbuh dalam rasa takut, akan dihantui oleh bayang-bayang menakutkan sehingga kemudian sering merasa cemas, gelisah dan tidak tenang. Moms mungkin merasa lucu, berhasil dan senang ketika si Kecil berhasil tidur ketika mereka merasa takut. Padahal, ia sedang tidur dalam keadaan tidak damai. Efeknya, kualitas tidur menurun karena mimpi buruk. Oleh karena itu, hindari menakut-nakuti anak. Alangkah lebih baik jika kita mencari solusi yang lain jika sudah terlalu lelah menghadapi anak-anak. Tetaplah bersabar dan minta bantuan orang lain.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Sarah Brahmana