Konten dari Pengguna

Briefing dan Role Playing Efektif Membantu Mengendalikan Emosi Anak

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
10 Mei 2019 12:08 WIB
clock
Diperbarui 28 Mei 2019 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak jarang para orangtua merasa kewalahan ketika si Kecil mengalami tantrum di tempat umum. Beragam bujukan serta cara tak jua meredakan tangisannya sampai merasa sama-sama lelah.
ADVERTISEMENT
Tahukah Moms bahwa anak bukan orang dewasa yang dikecilkan? Pengalaman yang ia rasakan baru sedikit saja, dan wajar sekali jika ia sering merasa asing ketika berada di suatu tempat.Sama halnya dengan orang dewasa mereka akan mengalami gugup, cemas bahkan terheran-heran dalam suatu lingkungan atau kondisi yang baru. Pengalaman pertama baginya sama sekali belum ada rekaman dalam peta mentalnya.
Briefing dan role playing sangat efektif saya gunakan pada Zikri (28 bulan) ketika hendak mengajak ia pergi ke beragam tempat. Saya selalu membiasakan memberinya informasi terlebih dahulu sebelum berangkat. Bukan hanya sekedar informasi, namun gambaran nyata apa yang hendak ia lakukan di sana kami lakukan dengan cara role playing.

Berikut langkah detail melakukan briefing dan role playing:

ADVERTISEMENT
Berikut adalah contoh briefing singkat ketika saya hendak membawa Zikri memeriksakan giginya ke dokter gigi untuk kali pertamanya.
"Zik, besok kita rencananya mau ke dokter gigi. Amam mau periksa gigi Zikri dibantu Ibu dokter ya. Dokternya ada di rumah sakit tempat Zikri kalau berobat, dokternya baik insyaallah akan bantu Zikri bersihin giginya".
"Nanti di ruang bu Dokter biasanya kita diminta tiduran (memulai role playing), di atas kita akan ada lampu yang besar sekali (jelaskan letaknya). Zikri akan diminta buka mulut seperti ini. Yuks, coba buka mulutnya".
"Nah nanti bu Dokter akan pakai alat yang bunyinya seperti ini (menirukan suara alat), kedengerannya bakal kenceng, mungkin Zikri nanti kaget (tirukan ekspresi kaget, bisa sambil bercanda). Tapi bisa juga Zikri ngerasa sakit, kalau kerasa sakit Zikri mau nangis gpp ko. Nangis aja, tapi gak perlu cemas kan nanti ditemenin Amam sama Apap.
ADVERTISEMENT
Coba nanti di dokter gigi Zikri bakal gimana aja? (Memastikan ia mengerti apa yang harus dilakukan). Lalu berikan pengandaian, jika seperti ini Zikri harus bagaimana? Dan seterusnya sampai kemungkinan yang akan terjadi di ruang dokter dia alami dengan sesungguhnya.
Melakukan briefing dan role playing seperti ini hanya membutuhkan waktu 15-20 menit tetapi dapat mengendalikan emosi Zikri saat pergi ke dokter anak dengan baik. Tak ada tangisan apalagi drama memerlukan ancaman, semua yang saya briefing dan melakukan reka kejadian melalui role playing sama persis terjadi padanya dan hal itu dapat membuat ia merasa tenang.
Tak hanya ketika pergi ke dokter anak, beragam kondisi dan tempat baru yang hendak anak temui dengan menggunakan kedua metode ini efektif mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Perlunya memahami kondisi anak, ini adalah salah satu upaya kita mengendalikan emosi anak. Namun jika pada perjalanan terjadi sesuatu yang di luar arahan kita maka segeralah mencari alternatif lain, supaya tetap membantu menjaga emosi anak dan orangtua.
Semoga bermanfaat.
By: Chriesty Anggraeni via Babyologist