Bumper Bed: Penting atau Tidak?

Saat ini, produk playmat sudah semakin menjamur ya, Moms. Berbagai bentuk, bahan, dan warna telah tersedia dari bermacam-macam brand, baik dari lokal maupun internasional. Pertanyaannya, penting atau tidak sih, playmat itu?

Awalnya, saya merasa tidak penting. Toh, ada ranjang, kalau anak ingin bersantai. Toh, ada boks bayi, kalau anak ingin tidur. Tetapi kemudian, saya melakukan pertimbangan pro dan kontra untuk memiliki playmat, dan saya putuskan untuk berinvestasi membeli playmat ketika anak berusia 6 bulan. Hingga saat ini, saya sama sekali tidak menyesal!

Produk yang saya beli adalah dari brand Lumba Playmat, terdiri dari bumper bed setebal 5 cm, ukuran 1,5m x 1m x 50 cm, alas bumper bed, dan tenda.

Yuk, saya share apa yang menjadi pertimbangan saya:

Kelebihan:

- Dari segi safety, anak memiliki space yang aman. Anak bebas bereksplorasi, bergerak dan pada saatnya ia bisa belajar merambat dan berdiri, karena bumper bed memiliki pagarnya yang dapat berfungsi untuk menyangga. Jika anak terjatuh, maka anak tetap aman karena bumper bed yang tebal. Untuk meninggalkan anak sebentar juga kita tidak khawatir, karena anak dalam space yang aman (terutama untuk anak yang sudah mulai bisa merangkak)

- Dari segi kenyamanan, anak bisa memiliki space pribadi di mana ia merasa ini adalah tempatnya. Anak dapat bermain, dan jika umurnya sudah bertambah besar, ia bisa merawat dan menikmati tempatnya sendiri. 

- Dari segi bahan, bumper bed terbuat dari matras aircellpads (seperti hard foam), sehingga untuk tidur bagus sekali terutama untuk kesehatan tulang (baik anak-anak dan dewasa).

- Dari segi perawatan, sangat mudah dibersihkan. Karena dilapisi dengan kulit, maka tidak perlu khawatir untuk membersihkan jika kotor. Matras pun bisa di-vacuum untuk meningkatkan kualitas kebersihan, terutama jika anak memiliki alergi debu seperti anak saya, maka tidak perlu khawatir akan alergi. 

- Bisa digunakan secara jangka panjang. Karena bumper bed berfungsi juga sebagai tempat tidur, maka anak bisa tidur di dalamnya selama tinggi anak mencukupi. Dewasa pun bisa tidur di dalamnya, jika bumper bed dibuka semua. Jadi, jika pada saatnya nanti anak sudah tidak tidur lagi di dalamnya, maka ini bisa digunakan sebagai tempat tidur tamu yang menginap di rumah. 

Kekurangan:

- Dari segi harga, harga bumper bed terbilang cukup mahal jika dibandingkan dengan alas bermain/playmat yang hanya berbentuk matras.

- Dari segi penyimpanan, ukuran produk bumper bed cukup besar dan tidak mobile (mudah dilipat, dipindahkan atau disimpan jika tidak dipakai), dan harus disesuaikan dengan space yang tersedia di rumah.

Jadi, bumper bed bukan hanya sekedar dekorasi ya Moms! Bukan. Menurut saya, ini adalah investasi jangka panjang. Membeli alas bermain hanya bisa digunakan sebagai alas bermain, tidak ideal untuk tidur. Membeli kasur, tidak ideal untuk meninggalkan anak bermain sendiri. Membeli baby walker agar anak bisa ditinggal bermain sendiri, saya sarankan tidak ya Moms, karena dikhawatirkan anak yang sedang belajar berjalan bisa bingung cara berjalannya.

Dengan kelebihan yang banyak dan kekurangan yang lebih sedikit, saya putuskan untuk berinvestasi, Moms! Kenapa? Karena toh jika tidak untuk bermain, anak saya tetap butuh tempat tidur sendiri, dan saya tidak perlu membeli tempat tidur lagi, karena bumper bed dapat digunakan sampai ia besar. Saya juga senang menghabiskan waktu dengan anak di dalam bumper bed yang bertenda, sekedar cuddling dan membaca buku dengan anak -  dan terasa lebih adventurous. Jika harga menjadi kendala, bisa dicoba dengan membeli pada saat pameran atau ketika brand tersebut sedang melakukan promo. Bahkan saat ini, banyak brand yang juga menyediakan program cicilan, lho.

Jadi, semoga sharing saya berguna bagi Moms yang sedang mempertimbangkan, ya!

Semoga bermanfaat.

By: Missy Melita via Babyologist