Caraku Mengatasi Stres Setelah Melahirkan

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
9 Juli 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum hamil dan melahirkan saya enggak percaya sama baby blues atau depresi pasca melahirkan. Bagaimana bisa? Tapi setelah melahirkan saya pun akhirnya merasakan yang namanya stres. Luka operasi yang belum pulih, kurang istirahat, ada bayi yang bergantung banget sama kita dan enggak mengerti bahasa tangisan bayi, lengkap sudah!
ADVERTISEMENT
Puji Tuhan akhirnya masa stres ini berlalu juga. Bagaimana saya melaluinya? Berikut tipsnya:
1. Komunikasi dengan pasangan soal apapun yg dirasa, direncanakan, diinginkan. Percayalah kita sangat membutuhkan dukungan dari pasangan.
2. Bagi peran yang jelas agar masing-masing enggak menduga atau mengharapkan dikerjakan tapi akhirnya kesal karena enggak terlaksana.
3. Turunkan ekspektasi. Enggak semua harus sempurna. Tentukan gap/toleransi antara ekspektasi dan realita.
4. Terima segala dukungan dokter keluarga dan teman, baik tenaga, waktu, telinga, hadiah bahkan bercandaan. It works.
5. Perbanyak informasi soal newborn. Ini baiknya dicari tahu selagi hamil. Berguna banget. Contohnya kami bingung dan sempat stres juga waktu bayi nangis terus-terusan. Padahal sudah disusuin, enggak kedinginan atau kepanasan, ternyata memang ngalamin fussy time (nangis end of the day untuk stress release-nya bayi). Bahkan bayi juga bisa stres ya, hehe.
ADVERTISEMENT
6. Luangkan waktu untuk hobi atau hal yang disukai agar tidak jenuh sambil nge-charge lagi energi kita.
7. Sadari terus akan anugrah Tuhan lewat bayi mungil. Dalam anugrah-Nya juga kita akan dimampukan menjadi orang tua.