Konten dari Pengguna

Cerita Kehamilan Pertamaku

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
23 Februari 2019 9:21 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hai Moms, kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman kehamilan pertama saya. Saya menikah dengan suami sekitar 5 tahun yang lalu. Pada waktu itu, umur saya baru menjelang 23 tahun. Tidak ada kesulitan yang berarti ketika kami mengharapkan akan hadirnya seorang bayi di tengah-tengah keluarga kami. Syukur, setelah menikah saya hanya mengalami menstruasi di bulan pertama dan dinyatakan hamil pada bulan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, salah satu faktor pendukung mengapa saya cepat hamil adalah karena jadwal menstruasi yang teratur. Jadwal menstruasi saya setiap 4 minggu atau 28 hari, jadi jadwal menstruasi saya untuk bulan depan adalah maju 3 hari dari tanggal bulan sebelumnya. Hal ini membuat saya mudah menghitung masa subur dan masa tidak subur.
Menurut beberapa artikel yang saya baca, agar peluang hamil lebih besar, pasangan suami istri disarankan untuk melakukan HSI (hubungan Suami Istri) pada masa-masa subur. Tidak perlu setiap hari ya Moms, idealnya 3 kali seminggu agar kualitas sperma suami pun lebih prima untuk membuahi sel telur di dalam rahim istrinya. Oh iya, perlu untuk diperhatikan bahwa kesehatan suami pun sangat menentukan besarnya peluang untuk membuahi sel telur istrinya.
ADVERTISEMENT
Salah satu keunggulan suami saya dalam hal kesehatan pada pengalaman hamil pertama adalah ia sudah lama berhenti merokok. Nah, hal ini pulalah yang menurut saya menjadi faktor penentu. Dalam proses kehamilan pun, saya tidak mengalami permasalahan yang serius. Saya hanya mengalami mual ringan yang berlangsung tidak lebih dari dua bulan di trimester pertama, dan tidak sampai mengganggu aktivitas harian. Hanya ada satu pengalaman terparah, yaitu ketika saya pernah merasa pusing dan hampir pingsan karena terlalu lama berdiri. Hal ini terjadi pada saat trimester pertama. Selebihnya, hari-hari yang saya lalui pada kehamilan pertama bisa dikatakan hampir baik-baik saja hingga menjelang waktu persalinan.
Meski semudah itu, saya tidak pernah melewatkan jadwal kontrol ke dokter kandungan ya Moms. Kontrol bulanan dan dua minggu menjelang persalinan tetap setia saya lakukan. Oleh dokter, saya diresepkan Cal95 dan Promavit. Obat-obatan ini adalah untuk tulang dan vitamin untuk ibu hamil. Itulah pengalaman kehamilan pertama saya.
ADVERTISEMENT
 
Semoga bermanfaat.
By: Sarah Brahmana
Copyright by Babyologist