news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Efek Obat Penahan Rasa Sakit Masa Persalinan

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
18 November 2018 11:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Efek Obat Penahan Rasa Sakit Masa Persalinan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Persalinan merupakan hal yang sering ditakuti oleh wanita. Terutama jika sang Ibu belum pernah merasakan persalinan. Untuk menghilangkan rasa nyeri selama persalinan, dokter dapat memberikan suntik epidural atau obat penghilang rasa sakit lainnya kepada calon ibu. Namun praktik ini menimbulkan banyak dampak, baik terhadap ibu maupun bayi. Beberapa efek tersebut adalah sebagai berikut, sebagaimana dilaporkan oleh Psychology Today.
ADVERTISEMENT
Efek samping pada fisik bayi
Dari obat-obatan yang disetujui untuk digunakan selama persalinan dan melahirkan, hanya ada penelitian yang terbatas pada risiko yang mereka ajukan kepada ibu dan anaknya, baik dalam jangka pendek atau panjang. Obat-obatan dengan mudah melewati apa yang disebut dengan sawar plasenta, dan bahwa bayi mungkin memiliki kepekaan yang lebih besar terhadap obat karena ketidakmatangan penghalang darah-otak dan fakta bahwa obat tersebut dapat melewati hati. Hal ini dapat mempengaruhi pematangan, spesialisasi, penempatan, dan efisiensi sel otak bayi. Bayi yang terpapar obat-obatan persalinan dalam kandungan juga lebih mungkin memiliki skor Apgar yang rendah.
Anestesi epidural menghadirkan masalah tersendiri. Bayi yang terpapar bupivacaine (obat yang biasa digunakan dalam epidural), cenderung kurang responsif segera setelah lahir. Selain itu, keterampilan visual, kewaspadaan, organisasi motorik, dan kemampuan untuk mengendalikan kesadaran dan respons stres semuanya terganggu secara signifikan. Bayi yang lahir dari ibu yang dibius epidural lebih mungkin dirawat untuk perawatan neonatal dan tetap berada di sana lebih lama daripada bayi yang lahir dari ibu yang tidak dibius epidural.
ADVERTISEMENT
Efek emosional dan sosial pada bayi
Selain efek fisik langsung pada anak, penggunaan obat-obatan dapat memiliki efek emosional dan sosial yang serius juga. Karena butuh waktu untuk obat dikeluarkan dari sistem bayi, maka dapat sangat menghambat masa menyusui dini. Padahal, menyusui  sangat penting untuk kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Bayi yang ibunya mengonsumsi obat selama persalinan, butuh waktu lebih lama untuk mencoba menyusu dan lebih mungkin menangis ketika ditangani hingga tujuh minggu pasca melahirkan. Selain itu, beberapa obat seperti Demerol yang biasa diresepkan, efeknya dapat ditransfer melalui menyusui. Ini hanya memperparah masalah dengan memberi bayi dosis ganda dari obat tersebut. Anak-anak yang terpapar obat penghilang rasa sakit saat dalam persalinan memiliki peningkatan risiko kecanduan obat di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Efek pada Moms
Selain dampak langsung pada bayi, wanita yang telah menerima epidural menderita konsekuensi sosial dan emosional masing-masing. Kelahiran akan menjadi salah satu pengalaman terbesar dalam hidup wanita. Namun, wanita yang melakakukan epidural dikabarkan kurang puas dengan pengalaman kelahiran mereka.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor
Copyright by Babyologist